SuaraMalang.id - Bagaimana tragedi Kanjuruhan Malang membetor perhatian masyarakat Indonesia dan Jawa Timur ( Jatim ) khususnya. Para santri di Probolinggo menggelar salat gaib bagi para korban tewas.
Sebelumnya, sebanyak 448 orang menjadi korban dalam tragedi itu. Di antara para korban tersebut, sebanyal 125 orang tewas dan sisanya mengalami luka-luka. Kasus ini sendiri masih diinvestigasi oleh kepolisian penyebabnya.
Meskipun begitu, terkait korban meninggal, ratusan santri di Pondok Pesantren Islam Ahlussunnah Wal Jamaah Brani Kulon Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo, menggelar sholat gaib bagi para korban tewas,
Selain melaksanakan salat gaib, para santri juga membaca Surah Yaasin dan tahlil serta doa bersama di Masjid Ponpes setempat.
Baca Juga:Bertambah Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Menjadi 174 Orang
Habib Salim Quraisy, Pengasuh Ponpes Islam Alussunnah Wal Jamaah mengatakan, pihaknya turut berbela sungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. "Kita mendoakan para korban, agar ditempatkan di jalan yang terbaik di sisi Allah SWT," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Minggu (02/10/2022).
Ia berharap, semoga kejadian ini merupakan yang terakhir di Indonesia. "Semoga ini yang terkahir dan tidak ada lagi peristiwa yang seperti ini," kata Habib Salim.
Doa bersama ini tegas Habib Salim, tidak hanya dilakukan pada saat ini saja, akan tetapi dilakukan setiap selesai melaksanakan sholat Magrib berjamaah.
Sebelumnya, untuk update korban tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy. Total korban dalam tragedi itu mencapai 448 orang.
Data seluruh korban itu meliputi korban tewas, luka berat, hingga luka ringan. Mereka tewas dalam kerusuhan di Kanjuruhan usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam laga pekan ke-11 itu Arema kalah 2-3 dari Persebaya.
Dari jumlah itu, sebanyak 125 orang meninggal dunia, sementara 302 orang luka ringan, 21 orang luka berat. "Sehingga total korbannya 448 orang. Dengan penjelasan resmi ini tidak ada spekulasi-spekulasi tentang jumlah korban," kata Muhadjir Effendy.
Data itu, lanjut Muhajir Efendi, sudah diverifikasi oleh tim dari polri, rumah sakit dan pihak penyelenggara. Dengan demikian, spekulasi tentang jumlah korban yang beredar sebelumnya tidak benar.
Data soal korban ini disampaikan Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi dengan berbagai pihak, mulai Kapolri, Menpora, Gubernur Jawa Timur Khofifah, PSSI dan Komisi 10 DPR RI.
Adapun untuk penanganan kasus, polri akan melakukan langkan investigasi. "Kami telah membawa tim dari Mabes, tim gabungan, tim penyidik dari Bareskrim, Propam untuk audit internal. Juga ada tim lain akan melakukan langkah-langkah penyelidikan," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.