Petani Jumantoro Ngontel 10 Kilometer Protes Pencabutan Subsidi Pupuk untuk Komoditas Tertentu

Seorang petani di Kabupaten Jember bernama Jumantoro protes rencana pemerintah mencabut subsidi pupuk untuk sejumlah komoditas. Ia memprotes dengan caranya sendiri.

Muhammad Taufiq
Rabu, 10 Agustus 2022 | 20:05 WIB
Petani Jumantoro Ngontel 10 Kilometer Protes Pencabutan Subsidi Pupuk untuk Komoditas Tertentu
Petani Jumantoro protes ke DPRD Jember [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Seorang petani di Kabupaten Jember bernama Jumantoro protes rencana pemerintah mencabut subsidi pupuk untuk sejumlah komoditas. Ia memprotes dengan caranya sendiri.

Jumantoro, petani asal Desa Candijati Kecamatan Arjasa itu naik sepeda ontel sejauh 10 kilometer ke Gedung DPRD setempat sambil membawa sekantong pupuk ZA produksi Petrokimia Gresik, Rabu (10/08/2022).

Pupuk itu diserahkannya kepada Ketua Komisi B Siswono di ruang komisi. Ia meminta Siswono dan DPRD setempat agar memperjuangkan nasib petani dengan membatalkan pencabutan subsidi pupuk.

"Saya sengaja dari rumah naik sepeda ontel dengan membawa pupuk non subsidi," kata Jumantoro kepada Siswono dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Baca Juga:Jatuh 'Dengan Gaya' di Jember Fashion Week, Model Ini Viral dan Tuai Pujian Dari Warganet

"Petani belum siap dengan pencabutan pupuk bersubsidi yang serta-merta oleh pemerintah," katanya menambahkan.

Jumantoro yang juga Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia Jawa Timur ini meminta kepada pemerintah agar membatalkan rencana itu sebab bisa mengancam para petani tembakau.

Sebelumnya, pemerintah memangkas jumlah komoditas penerima pupuk subsidi dari 70 menjadi sembilan komoditas saja. Sembilan komoditas itu adalah padi, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi rakyat, dan kakao rakyat.
Selain itu pemerintah memangkas jenis pupuk yang disubsidi dari enam menjadi dua, yakni urea dan NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium).

"Tolonglah, presiden, wakil rakyat, ketua partai politik, ormas-ormas yang selalu menggaungkan kepedulian kepada petani ternyata hanya sebatas lips service. Tidak ada wakil rakyat kita dari pusat sampai daerah yang pasang badan pada saat ada kebijakan yang merugikan petani," kata Jumantoro.

Jumantoro mengatakan, kebijakan tersebut mengancam kelangsungan petani tembakau. "Saya jamin ke depannya tembakau tidak akan menjadi daun emas, tapi menjadi daun yang bikin petani lemas," katanya.

Baca Juga:Tak Hiraukan Perubahan Iklim, Petani di Bantul Tetap Lestarikan Metode Pranta Mangsa untuk Tentukan Masa Tanam

Selain petani tembakau, petani hortikultura seperti petani semangka, jeruk, sayur-mayur juga akan sangat terdampak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini