Epidemiolog Peringatkan Remaja Rentan Harus Jadi Prioritas Vaksin Booster

Wabah Covid-19 belum mereda. Bagi kalian yang belum melakukan vaksinasi booster sebaiknya segera ikutan. Apalagi bagi anak-anak muda yang tergolong rentan.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 18:31 WIB
Epidemiolog Peringatkan Remaja Rentan Harus Jadi Prioritas Vaksin Booster
Ilustrasi covid-19 omicron, kriteria pasien omicron sembuh dan selesai isoman (pixabay)

SuaraMalang.id - Wabah Covid-19 belum mereda. Bagi kalian yang belum melakukan vaksinasi booster sebaiknya segera ikutan. Apalagi bagi anak-anak muda yang tergolong rentan.

Seperti dijelaskan Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, kalangan remaja rentan harus menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster.

"Seandainya dosis terbatas, utamakan kelompok rawan yang punya komorbid atau kondisi tubuh lainnya. Mungkin difabel, autis, termasuk kondisi anak obesitas," kata Dicky Budiman yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (05/08/2022).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sudah mengizinkan vaksinasi booster kepada anak usia 16-18 tahun. Menurutnya, anak remaja terutama yang rentan, perlu mendapatkan booster untuk meningkatkan proteksi dari COVID-19.

Baca Juga:Aturan Wajib Vaksin Booster Sebagai Syarat Mobilitas Masyarakat Dinilai Sangat Tepat, Ini Alasannya

"Ini keputusan yang sangat tepat dan hasil yang didapat BPOM dalam mengujinya (dosis vaksin) lebih klinis. Memang tidak jauh berbeda dengan negara lain yang sudah lebih dulu memberikan vaksin booster," katanya.

BPOM mengizinkan Pfizer dengan teknologi mRNA digunakan sebagai vaksin booster COVID-19 untuk anak-anak berusia 16-18 tahun.

Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan ilmiah sejumlah aspek dan rekomendasi dari Komite Nasional Penilaian Obat dan Vaksin COVID-19 atau Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), serta asosiasi klinisi.

"Pilihannya sudah benar, dan ini penting karena anak usia 16 tahun, bahkan 12 tahun sudah bisa dapat booster dan perlu untuk meningkatkan level proteksi. Karena tidak berbeda dengan dewasa, proteksi remaja yang timbul dari vaksin juga menurun seiring waktu," ujarnya.

Dicky mengatakan booster belum perlu menjadi syarat remaja dalam beraktivitas, termasuk sekolah. Alasannya, imunitas remaja jauh lebih kuat.

Baca Juga:Vaksin Booster Kedua Dimulai, 92 Ribu Nakes di Jakarta Bakal Disuntik

"Justru yang perlu jadi perhatian adalah booster untuk guru dan staf di sekolah yang mungkin di antara mereka lansia atau memiliki komorbid. Yang perlu disyaratkan adalah penerapan protokol kesehatan dan sirkulasi udara di sekolah," katanya.

Untuk meningkatkan cakupan booster, Dicky berharap pemerintah bisa membangun strategi komunikasi risiko yang transparan.

"Kejujuran pemerintah bukan untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat, tapi membangun kewaspadaan. Kalau tidak jujur, orang menganggap pandemi sudah selesai," katanya. ANTARA

Berita Terkait

Masyarakat yang berminat mengikuti Program Vaksinasi Sinopharm di Cabang Outlet Kimia Farma Klinik dapat sebelumnya melakukan registrasi melalui laman https://bit.ly/csrvgrkfd

purwasuka | 09:31 WIB

Masyarakat yang berminat mengikuti Program Vaksinasi Sinopharm di Cabang Outlet Kimia Farma Klinik dapat sebelumnya melakukan registrasi melalui laman https://bit.ly/csrvgrkfd

purwasuka | 11:31 WIB

Sebanyak 4.288.533 orang di Sumatera Utara (Sumut) sudah mendapatkan vaksin Covid-19 penguat atau booster pertama per 28 Februari 2023.

sumut | 18:06 WIB

PT KAI (Persero) mengingatkan masyarakat bahwa syarat mudik naik kereta api masih wajib menunjukkan vaksin booster atau ketiga.

bisnis | 09:19 WIB

Ada 68.664.709 orang di Indonesia yang sudah diberikan vaksin booster satu, menurut catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Minggu (10/4/2023).

denpasar | 10:05 WIB

News

Terkini

Kegiatan ini diyakini dapat memberi kesempatan bagi para pegolf junior untuk bersinar.

News | 19:00 WIB

Mahasiaswa UNS itu tampak tenang melintasi lingkungan kampus sembari mengabadikan momennya bersama sapi tersebut.

News | 15:03 WIB

Seorang Warga Kota Malang menggelar protes dengan cara menumpang mandi di kantor Perumda Tugu Tirta karena aliran air PAM di rumahnya mati.

News | 12:12 WIB

Kepala Desa Ambulu, Jember Mulyono itu meninggal dunia tak lama setelah dievakusi ke rumah sakit pada Minggu (21/5/2023) malam lalu.

News | 12:21 WIB

Ini merupakan bentuk komitmen perseroan dalam melakukan pembangunan bekelanjutan.

News | 15:30 WIB

Pemkot Malang kembali dapat kritikan dari netizen.

News | 15:26 WIB

Warga Hindu Tengger digegerkan dengan hilangnya Patung Ganesha.

News | 15:53 WIB

Manajer Timnas U22 Indonesia Kombes Sumardji didatangi salah satu ofisial Thailand seraya meminta maaf.

News | 16:34 WIB

Jonathan Khemdee, pemain Thailand dengan nomor punggung 4 tertangkap kamera saat melempar medali serta maskot SEA Games Kamboja.

News | 10:46 WIB

Dalam unggahan video tersebut, sang anak dengan hati-hati meminta izin kepada ibunya terkait konser Colplay.

News | 15:21 WIB

Ini untuk mempermudah pengambilan bansos sembako PKH.

News | 10:27 WIB

Wali Kota Sutiaji mengatakan, permasalahan banjir di Kota Malang ditargetkan tuntas pada 2028.

News | 11:25 WIB

Sana'i sendiri merupakan salah satu nama caleg dari NasDem yang maju dari daerah pemilihan (Dapil) Kedungkandang.

News | 18:36 WIB

Ketua DPD NasDem Kota Malang Hanan Jalil mengatakan, pihaknya telah resmi mendaftarkan sejumlah 45 nama bakal calon legislatif dengan komposisi 30 persen perempuan.

News | 15:41 WIB
Tampilkan lebih banyak