Warga Asli Sekitar Padepokan Gus Samsudin Sayangkan Pengusiran Pesulap Merah: Tamu Ya Disambut yang Baik

Perseteruan antara Pesulap Merah atau Marcel Radhival dengan Gus Samsudin berimbas pada protes warga sekitar.

Muhammad Taufiq
Selasa, 02 Agustus 2022 | 16:47 WIB
Warga Asli Sekitar Padepokan Gus Samsudin Sayangkan Pengusiran Pesulap Merah: Tamu Ya Disambut yang Baik
Warga sekitar Padepokan Gus Samsudin [Foto: Tangkapan layar Instagram]

SuaraMalang.id - Perseteruan antara Pesulap Merah atau Marcel Radhival dengan Gus Samsudin berimbas pada protes warga sekitar.

Ratusan warga menggeruduk padepokan Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kademangan, Blitar, Jawa Timur untuk meminta padepokan tersebut ditutup, Minggu (31/7/ 2022).

Warga berkumpul tepat di depan gapura padepokan. Mereka terus meneriakkan agar padepokan ditutup. Warga yang datang terdiri pria dan wanita dewasa serta anak-anak.

Dilansir dari beberapa sumber, warga sekitar merasa resah dan terusik dengan keberadaan lokasi praktik tersebut.

Baca Juga:Viral Video Sosok yang Diduga Gus Samsudin Saat Kerja di Tempat Rongsok, Publik: Lha Kirain Dodit Mulyanto

Apalagi sebelumnya sempat ada bersitegang saat Pesulap Merah mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati tersebut.

Pesulap merah mendatangi kediaman Gus Samsudin pada Rabu (20/7/2022). Namun, kedatangannya cukup membuat geger para pengikut Gus Samsudin hingga warga sekitar padepokan. Warga pun mengusir pesulap merah.

Diketahui, sang Pesulap Merah sempat cekcok karena enggan menunjukkan identitasnya kepada perangkat desa.

Hal tersebut pun mengundang reaksi dari warga sekitar yang juga ikut demo.

Menurutnya, tidak etis memperlakukan seorang tamu seperti itu.

Baca Juga:Heboh Pria Mirip Pesulap Merah Lakukan Aksi yang Bikin Geger, Ubah Yamaha NMAX Jadi Sepeda Onthel

"Dayuh malah dikonokne, Dayuh ya disambut yang baik (tamu malah digitukan, tamu ya disambut yang baik)," ujar seorang warga dikutip dari video yang diunggah oleh akun instagram @info_seputaran_blitar.

Ia mengatakan, masalah permintaan identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebenarnya bisa dilakukan melalui pertemuan secara pribadi di dalam ruangan.

Ia menyampaikan, warga mengaku kesal karena pada pertikaian tersebut membuat nama desa menjadi tercemar.

"Warga kesal karena membawa nama desa. Harusnya orangnya (pesulap merah) dibawa masuk, bicara 4 mata, 6 mata, 8 mata ya orang-orangnya sendiri. Dari jakarta (perjalanan) 14 jam tapi dapatnya kayak gitu," ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Pesulap Merah membongkar trik sulap yang diduga digunakan Gus Samsudin.

Pesulap Merah mengatakan jika tujuannya blak-blakan mengungkap trik pengobatan Gus Samsudin, adalah mencerdaskan warga Indonesia agar tak tertipu.

Terbaru, padepan tersebut telah dinyatakan ditutup.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam respon dari warganet.

"dukung bapak jadi kades," ujar berty***

"lebih bijak dan lebih adem sih menurutku bapak ini," kata harri***

"kadesnya udah banyak makan uang hasil nipu si udin lihat aja keris petirnya," ujar ahmad***

"kita sudah tahu kan mana yang beradab dan tidak," kata ida***

"kades mana kades woi," komen mtau***

"pengacaranya dari muka aja sudah kelihatan bukan orang baik apalagi sifatnya, model pemburu duit. Si kades juga muka antek," kata tajudi***

Kontributor : Fisca Tanjung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini