Ritual Seblang Masyarakat Osing di Desa Bakungan Banyuwangi, Sang Penari Memakai Mahkota Berbahan Kain Kafan

Ritual Seblang hanya bisa ditemui di dua desa, yakni Desa Bakungan dan Desa Olehsari, Kecamatan Glagah.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 16 Juli 2022 | 19:09 WIB
Ritual Seblang Masyarakat Osing di Desa Bakungan Banyuwangi, Sang Penari Memakai Mahkota Berbahan Kain Kafan
Prosesi Ritual Seblang Bakungan oleh Suku Osing Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Setelah itu, dimulailah pementasan tari seblang yang dibuka oleh gambuh. Penari seblang sudah dirias dan siap untuk menjalankan tugas. Uniknya, penari Seblang di Bakungan akan diolesi atal, tepung dari batu halus berwarna kuning di sekujur tubuh dan wajahnya.

Setelah siap, dengan iringan dari nyanyian para wanita setempat. Mata penari akan ditutupi dengan kedua tangan sesepuh desa ketika menuju area pertunjukan. Saat itu pula, penari dibekali tempeh atau nampan bambu yang berbentuk bulat. 

Sambil membaca mantra dan memanggil nama leluhur yang dipercaya sebagai penjaga desa gambuh mengasapi sang penari dengan dupa. Setelah sang penari kesurupan alias tak sadarkan diri (kejiman dalam istilah lokal) tampah yang dipegang penari akan terjatuh, hal itu lah yang menjadi tanda dimulainya pertunjukan Seblang.

Penari seblang yang sudah kejiman tadi menari dengan gerakan monoton, mata terpejam, dan mengikuti arah sang gambuh, serta irama gending yang dimainkan. Kadang juga berkeliling desa sambil menari, penampilan inipun mirip seperti adegan Ayu menari untuk Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari yang viral baru-baru ini.

Baca Juga:Kisah Susi Susanti Sang Penari Seblang Tradisi Selamatan Warga Banyuwangi

Dalam pertengahan pertunjukan, si seblang akan melempar selendang ke arah penonton. Siapapun penerima selendang tersebut harus mau menemani si seblang untuk menari bersama didepan. Jika penerima selendang tidak mau dan menolak, maka dia akan dikejar-kejar oleh seblang sampai mau menari.

Di sesi akhir tarian, penari akan membagikan bunga yang ditancapkan pada lidi, yakni Kembang Dermo yang dianggap dapat mendatangkan kemakmuran.

Bagi masyarakat asli Suku Osing, ritual seblang merupakan wujud syukur atas keberhasilan dalam masa panen raya. Sementara itu, tari Seblang ini juga diyakini sebagai wujud pantulan kekuatan bawah sadar yang lahir dari rasa takut dan hormat terhadap kekuatan di luar manusia.

Seblang memiliki filosofi menghilangkan pengaruh buruk. Karena itu, Gerakan tangan yang dilakukan oleh penari seperti membuang tangan ke kanan dan ke kiri. Karena, seblang ini menurut bahasa Osing merupakan singkatan dari Sebele Ilang (hilang sialnya), sehingga gambaran mengusir semua hal yang tidak menyenangkan seperti penyakit dan bala-bala agar hilang serta digantikan dengan kemakmuran.

Baca Juga:Pengakuan Mistis Penari Seblang di Banyuwangi Bertemu Nyi Roro Kidul hingga Naik Kereta Kencana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini