SuaraMalang.id - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe jadi korban penembakan saat berkampanye di Kota Nara. Abe dilaporkan tertembak di bagian dada sebelah kiri.
Sebelumnya, stasiun penyiaran NHK mengatakan bahwa Abe ditembak seorang pria dari belakang menggunakan senapan.
NHK menyebutkan bahwa sejumlah tembakan terdengar dan kepulan asap putih terlihat ketika Abe sedang menyampaikan pidato, dalam rangka pemilihan anggota majelis tinggi, di luar sebuah stasiun kereta api di kota kawasan barat.
Seorang wartawan NHK melaporkan dari lokasi kejadian bahwa mereka mendengar dua tembakan berturut-turut saat Abe berpidato.
Baca Juga:Niat Membunuh, Apa Motif Tetsuya Yamagami Tembak Eks PM Jepang Shinzo Abe?
Abe terkena tembakan di bagian kiri dadanya dan tampaknya juga di bagian leher, menurut laporan TBS Television.
Sementara, Kantor berita Kyodo dan mengatakan jantung Abe tampaknya berhenti berdetak saat dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan saat konferensi pers bahwa Abe tertembak pada sekitar pukul 11.30 waktu setempat (pukul 09.30 WIB).
"Aksi barbar itu tidak bisa diterima," katanya mengutip Antara, Jumat (8/7/2022).
Abe menjabat perdana menteri selama dua periode dan menjadi perdana menteri dengan masa jabatan terpanjang.
Baca Juga:Selain Shinzo Abe, 5 Tokoh Terkemuka Ini Juga Pernah Ditembak di Depan Publik
Ia mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 2020 karena kondisi kesehatan.
Belakang diketahui, tersangka penembakan Shinzo Abe adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang.
Abe tak sadarkan diri setelah ditembak seseorang pada Jumat ketika ia berpidato di Kota Nara di Jepang bagian barat menjelang pemilihan anggota majelis tinggi akhir pekan ini.
Si tersangka, Tetsuya Yamagami, ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian.
Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu.
Menurut kepolisian, Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika menyampaikan pidato di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway.
"Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar," kata kepolisian.
Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya.
Saat dibawa ke rumah sakit, Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital fungsi tubuh.
Seorang anggota DPR dari LDP mengatakan ada informasi yang menyebutkan bahwa Abe tertembak di bagian kiri tubuh bagian atas.
Pemerintah Jepang masih memastikan kondisi Abe. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada pers bahwa aksi brutal dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi.
"Kami mengutuk keras aksi ini," kata juru bicara pemerintah itu. (Antara)