SuaraMalang.id - Etika dalam beraktivitas di dunia maya atau media sosial sangat penting. Masyarakat diharapkan menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
“Mengapa kita memerlukan etika digital? Supaya tidak menimbulkan misinformasi. Jadi kita melakukan konfirmasi, akurasi, dan apa saja yang diperlukan sehingga apa yang ingin kita sampaikan tidak salah," kata Dosen Magister Hukum Universitas Semarang Bambang Sadono, Selasa (5/7/2022).
Bambang mengatakan pengguna media digital harus mencegah terjadinya mispersepsi agar tidak menimbulkan salah paham.
Hal senada juga disampaikan Praktisi Pembicara Publik Ita Sembiring yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut. Ita mengatakan setiap warga negara memiliki hak digital meliputi hak untuk mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital.
Baca Juga:Etika Digital Penting untuk Cegah Disinformasi
Namun, hak tersebut juga diikuti dengan tanggung jawab yang tak kalah besarnya. Tanggung jawab yang juga harus dipikul pengguna media digital tidak lain adalah menjaga hak digital orang lain.
Ita sendiri berpendapat media digital sebaiknya digunakan sebagai etalase seseorang. Tepatnya menjadi tempat untuk menjual karya mereka.
"Sehingga apabila orang melihat social media saya, maka orang yang mencari public speaker dapat mengetahui bahwa Ita banyak mengikuti acara public speaking sehingga ia dapat mengisi acara tersebut,” kata dia.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital ini diharap dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kali ini kegiatan ditujukan khususnya untuk komunitas komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial Siberkreasi. (Antara)
Baca Juga:Waspadai Jejak Digital sebagai Ancaman di Masa Mendatang