Kuburan Massal Ditemukan di Libya Diduga Korban Kekejaman Milisi Kaniyat

Sebelumnya, ratusan jenazah telah ditemukan di kota itu. Misi Pencari Fakta (FFM) tersebut mendesak Tripoli untuk terus melakukan pencarian.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 05 Juli 2022 | 08:00 WIB
Kuburan Massal Ditemukan di Libya Diduga Korban Kekejaman Milisi Kaniyat
Arsip - Anggota biro orang hilang Pemerintah Perjanjian Nasional (GNA) menggali kuburan massal di kota Tarhouna, Libya, 27 Oktober 2020. (ANTARA/Reuters/Ayman Al- sahili/as)

SuaraMalang.id - PBB mengindikasi temuan kuburan massal di Tarhouna, Libya. Diduga kuburan tersebut terdapat 100 jasad.

Baru sebagian kecil dari kuburan itu yang telah diselidiki.

"Menurut informasi orang dalam, kemungkinan masih ada 100 lagi kuburan massal yang belum ditemukan," tulis laporan itu mengutip Antara, Senin (4/7/2022).

Belum diketahui bagaimana temuan itu akan berdampak pada pemerintah Libya. Misi diplomatik negara itu di Jenewa tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Baca Juga:Ingin Gulingkan Pemerintahan Transisi, PM Bayangan Libya Diusir dari Tripoli

Sebelumnya, ratusan jenazah telah ditemukan di kota itu. Misi Pencari Fakta (FFM) tersebut mendesak Tripoli untuk terus melakukan pencarian.

Laporan yang akan diserahkan kepada Dewan HAM PBB pekan ini menguraikan bahwa sebuah milisi yang digerakkan oleh tujuh orang bersaudara mengeksekusi dan memenjarakan ratusan orang pada 2016-2020.

Mereka terkadang mengurung orang-orang di dalam bangunan seperti oven yang disebut "kotak". Selama interogasi, bangunan itu dibuat panas.

Bukti penculikan, pembunuhan dan penyiksaan di Tarhouna yang diungkap oleh misi yang bekerja secara independen itu menjadi contoh paling mengerikan pelanggaran HAM selama masa pergolakan sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011.

Di antara para korban adalah orang-orang penyandang disabilitas, perempuan dan anak-anak, menurut laporan sepanjang 51 halaman itu.

Baca Juga:Gangguan di Libya Berimbas ke Kenaikan Harga Minyak Dunia

Berdasarkan kesaksian penduduk dan dua kunjungan ke lokasi, FFM menemukan "landasan yang masuk akal" bahwa milisi Kaniyat melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini