Para Santri Tinggalkan Pesantren di Banyuwangi, Diduga Terdampak Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes

Bahkan, kepergian santri ada yang pamit dan tanpa pamit pengurus ponpes. Para orang tua menjemput anak-anaknya karena khawatir.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 28 Juni 2022 | 14:11 WIB
Para Santri Tinggalkan Pesantren di Banyuwangi, Diduga Terdampak Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes
Penampakan Pondok pesantren di Singojuruh Banyuwangi, pintu gerbang tertutup rapat dan kondisinya sepi pasca diterpa kasus pencabulan. [Suara.com/Achmad Hafid Nurhabibi]

SuaraMalang.id - Para santri dan santriwati di salah satu pondok pesantren kawasan Kabupaten Banyuwangi memilih pulang ke rumah masing-masing. Mereka diduga takut imbas mencuatnya kasus pencabulan yang dilakukan pengasuh ponpes berinisial FZ hingga berujung laporan polisi.

Bahkan, kepergian santri ada yang pamit dan tanpa pamit pengurus ponpes. Para orang tua menjemput anak-anaknya karena khawatir.

"Sebagian santri masih bertahan di sana, selang beberapa hari itu santri boyongan tanpa pamit," kata salah satu wali santri berinisial P, Selasa (28/6/2022).

Sementara, warga sekitar lokasi ponpes mengaku sangat terkejut kabar kasus dugaan pencabulan yang dilakukan pengasuh FZ. Sebab, FZ dikenal sebagai tokoh terpandang dan dihormati.

Baca Juga:Santri yang Mengaku Dicabuli Pengasuh Pondok Pesantren di Banyuwangi Bertambah Banyak

"Tentu kami terkejut. Selama ini, beliau (FZ) dikenal sebagai pengajar ngaji, tokoh masyarakat, dan sering khotbah di masjid. Kehidupannya juga wajar, normal," ujarnya.

Sebagai warga, BR menjadi saksi sejarah perkembangan Ponpes yang ada di wilayah Kecamatan Singojuruh tersebut, dia tak ingin nama baik pesantren tersebut menjadi tercemar imbas ulah salah satu pimpinannya.

"Kasus ini kan kesalahan pribadi, bukan atas nama ponpes. Warga ingin nama ponpes yang didirikan dengan perjuangan tidak terganggu," harapnya. 

Terpisah, salah satu pengurus pesantren In'am Latif ditanya berapa santri yang pergi meninggalkan pesantren menjawab dilpomatis.

"Kita masih menghormati proses hukum yang berjalan," ungkap In'am.

Baca Juga:Pencabulan Santri di Banyuwangi, PCNU: Bedakan Perilaku Pribadi dan Lembaga Pondok Pesantren

Meski musibah kini sedang menimpa pengasuh pesantren tersebut, In'am mengaku kegiatan pesantren masih berjalan sebagaimana biasanya.

"Insyaallah pondok tetap melakukan kegiatan sebagaimana mestinya," tegas Gus In’am.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah enam santri di ponpes kawasan Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi jadi korban pencabulan. Pelakunya diduga pengasuh ponpes setempat berinisial FZ. 

lima dari enam santri merupakan santri putri atau santriwati yang masih di bawah umur.

Kasus itu telah dilaporkan dan kepolisian akan memeriksa terlapor pada pekan ini.

Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini