SuaraMalang.id - Gerombolan bermotor meneror Banyuwangi dini hari tadi, Senin (27/06/2022). Tiga pemuda menjadi korban pengeroyokan.
Mereka terkapar bersimbah darah di jalanan. Bukan cuma itu, hartanya juga dijarah oleh gerombolan geng motor tersebut.
Padahal, aksi itu terjadi di dekat markas Polsek Cluring tepatnya di Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo.
Ketiga anak muda itu yakni Putra Pranata (18), Maxsuwel (16) dan Fandi (18). Untuk kronologisnya, menurut Putra Pranata, saat itu Ia sedang naik kendaraan berboncengan dengan dua rekannya itu.
Baca Juga:Mangkir dari Pemanggilan Penyidik, Iko Uwais Terancam Dijemput Paksa Polisi
Saat itu mereka berhenti di RTH Pahlawan di belakang Polsek Cluring. Mendadak mereka dihampiri segerombolan orang tak dikenal.
Tanpa permasalahan jelas, salah seorang dari gerombolan itu memukul ke arah wajah putra. Tapi pukulan itu sempat dihindari.
"Ketika itu saya sama teman - teman di RTH Benculuk, mau pulang ke Sambimulyo. Lalu dikejar oleh segerombolan orang tersebut," kata Putra dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com.
Saat itu ketiganya lantas pergi meninggalkan gerombolan pemuda yang diperkirakan berjumlah lebih dari 10 orang itu. Namun nahas mereka dikejar dan diadang.
Tanpa basa-basi gerombolan pemuda itu langsung membabi buta menghajar ketiganya.
"Karena dikeroyok orang banyak saya dan teman - teman tidak melakukan perlawanan sampai mengalami luka di kepala dan punggung," ujarnya.
Karena kalah jumlah mereka hanya bisa pasrah dan akhirnya terkapar. Putra saat itu bahkan sempat kabur.
Nahas, putra itu justru dikejar dan ditabrak menggunakan motor. Barang berharga miliknya dirampas. Barang itu berupa 2 unit HP, tas berisi uang Rp 800 ribu, STNK dan SIM.
Putra Pranata kemudian berinisiatif menyelamatkan diri ke Polsek Cluring untuk meminta perlindungan.
"Sekalian kami lapor ke Polsek Cluring kalau jadi korban pengeroyokan kurang lebih 10 orang tidak dikenal. Kemudian kami menjalani visum di Puskesmas Benculuk," ujarnya.