SuaraMalang.id - Nelayan di Kota Pasuruan, Jawa Timur terpaksa tak bisa melaut. Hal itu imbas kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Ketua Rukun Nelayan Kota Pasuruan Gatot mengatakan, sebanyak 2.070 nelayan di wilayah Ngemplakrejo, Panggungrejo, Mandaran, Tambakan, Gading dan Ngaglik terkena dampaknya.
“Sangat sulit. Itu semenjak SPBU Karangketuk tak menyediakan stok solar untuk nelayan. Sedangkan kebutuhan ribuan nelayan kota ini kalau dihitung sekitar 15 ton solar,” kata Gatot mengutip dari Beritajatim.com, Minggu (19/6/2022).
Sejumlah dua SPBU, lanjut dia, dilaporkan kehabisan stok solar. Kondisi tersebut tidak mencukupi kebutuhan para nelayan.
Baca Juga:Tebing Longsor Menutup Jalur Malang - Pasuruan Via Tutur
Gatot juga menjelaskan bahwa satu perahu membutuhkan 100 liter solar. Perahu itu akan di tumpangi oleh 8-10 orang.
“Jadi gini, satu perahu aja isi 8-10 orang nelayan, dan satu perahu biasanya membuatuhkan 100 liter solar,” jelasnya.
Sementara itu, Sutrisno yang juga bekerja sebagai nelayan mengatakan, ketika tidak melaut, dia dan nelayan lainnya membenahi jaring dan bekerja serabutan.
“Ini juga banjir rob, airnya di laut itu pusarannya besar, jadi jarang ada ikan, mending libur aja,” tandasnya.
Nelayan di pesisir Kota Pasuruan berharap agar pasokan di dua SPBU yang tersedia di Kota Pasuruan bisa menyediakan kurang lebih 15 ton solar setiap harinya. Tak hanya itu, para nelayan juga berharap cuaca semakin membaik .
Baca Juga:Terdampak PMK, Pasuruan Alami Penurunan Produksi Susu Sapi Perah