SuaraMalang.id - Para petani tembakau di Probolinggo Jawa Timur mengalami banyak kerugian gegara hujan masih mengguyur daerah itu.
Hujan mengguyur Probolinggo selama sepekan terakhir ini. Kondisi itu membuat tanaman tembakau warga terendam air dan mati. Akibatnya, mereka harus menanam ulang.
Salah satu petani bernama Lukman Hakim (25). Petani asal Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar itu harus menanam ulang separuh dari 2.500 bibit tembakaunya.
"Tembakau itu jenis tanaman yang tidak bisa kelebihan air. Kalau lebih batangnya bisa busuk dan mati akhirnya," katanya seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Senin (30/05/2022).
Semula ia mengira dengan menanam lebih awal akan memperoleh hasil lebih baik dan tembakau miliknya dihargai lebih tinggi.
Baca Juga:Grand Max Versus Traga di Paiton Probolinggo, Dua Korban Tewas
Namun cuaca ekstrem membuat ia harus mengeluarkan biaya tambahan untuk tanam ulang.
"Bayar satu orang 30 ribu rupiah. Biasanya saya pakai 5 orang untuk tanam tembakau, belum konsumsi dan lain-lain," sebutnya.
Di tempat berbeda, Suwarno (54) petani sekaligus pengusaha bibit tembakau dari Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan menyebut kemungkinan penghasilan dari usaha bibitnya akan turun drastis dibandingkan tahun kemarin.
"Bibit (tembakau) saya banyak yang lepas dari tanah karena hujan kemarin. Untuk penghasilan pasti akan turun. Soalnya butuh waktu lama bila harus tanam benih dari awal," jelasnya.
Dari pantauan suaraindonesia.co.id daerah yang sudah mulai melakukan tanam tembakau dan terdampak diantaranya wilayah Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran dan Krejengan.
Baca Juga:Pencuri Pompa Air di Probolinggo Ini Bacok Orang, Korban Luka Serius di Kepala