Penceramah Moderat Efektif Menangkal Radikalisme, Terutama di Dunia Maya

Dijelaskannya, 67,7 persen konten yang diakses masyarakat Indonesia, di antaranya merupakan konten keagamaan bernuansa intoleran dan radikal.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 29 Mei 2022 | 04:00 WIB
Penceramah Moderat Efektif Menangkal Radikalisme, Terutama di Dunia Maya
Ilustrasi penceramah menangkal radikalisme. [Freepik]

SuaraMalang.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai kehadiran para pendakwah atau penceramah dengan materi-materi yang moderat di dunia maya efektif menekan pengaruh radikalisme.

"Mereka (para penceramah) yang mayoritas moderat cukup mengimbangi konten-konten keagamaan di dunia maya (yang intoleran dan radikal)," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengutip Antara, Sabtu (28/5/2022).

Dijelaskannya, 67,7 persen konten yang diakses masyarakat Indonesia, di antaranya merupakan konten keagamaan bernuansa intoleran dan radikal.

Setelah memasuki pandemi, lanjut dia, konten dakwah dari penceramah yang moderat dan toleran mulai banyak bermunculan di dunia maya sehingga menekan pengaruh konten radikal tersebut.

Baca Juga:Video Pamer Dadanya Viral dan Tuai Hujatan, TikTokers Ini Akhirnya Minta Maaf

"Begitu ada pandemi, para kiai, penceramah, maupun pendeta yang selama ini diam, tidak viral tetapi karena ada prokes mereka mau tidak mau menggunakan sarana gadget (untuk dakwah)," kata dia.

Berkat kemauan para penceramah moderat untuk hadir di dunia maya, Nurwakhid menyebut indeks potensi radikalisme di Indonesia berdasarkan hasil survei tahun 2020 turun menjadi 12,2 persen dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 55,2 persen.

Ia menjelaskan indeks potensi radikalisme yang mencapai 12,2 persen tersebut didominasi generasi milenial.

Selain itu, indeks risiko terorisme (IRT) pada 2021 juga telah turun menjadi 52,22 persen atau melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang sebesar 54,36 persen.

Menurut Nurwakhid, munculnya paham radikal selalu diawali dengan sikap eksklusif dan intoleran terhadap keragaman.

Baca Juga:Suasana Haru Iringi Pelaksanaan Salat Jenazah Buya Syafii

"Radikal atau ekstrem ciri-cirinya biasanya mengkafirkan mereka yang berbeda, tidak hanya beda agama, tapi beda kelompok, beda paham, bahkan sesama agama pun dikafir-kafirkan," ujar dia.

Berita Terkait

Beredar video terkait jamaah haji yang ingin turun dari pesawat karena ingin lupa memberi makan ayamnya.

bandung | 15:05 WIB

Akun Facebook Suriadin memposting sebuah gambar baliho PDIP. Pada baliho tersebut nampak narasi PDIP yang tidak butuh suara umat Islam

joglo | 14:58 WIB

Bercinta saat menstruasi sempat jadi perbincangan usai seorang content creator mengenalkan alat bantu seks yang digunakan saat haid.

lifestyle | 16:05 WIB

Klaim PDIP tidak butuh suara umat Islam itu beredar melalui foto yang diunggah akun Fecebook Suriadin.

moots | 11:43 WIB

Mahfud MD membantah isu pemerintahan rezim Presiden Jokowi yang dituduh anti Islam dengan sejumlah bukti ini. Cari tahu selengkapnya melalui kelima fakta berikut.

news | 09:26 WIB

News

Terkini

Seorang Warga Kota Malang menggelar protes dengan cara menumpang mandi di kantor Perumda Tugu Tirta karena aliran air PAM di rumahnya mati.

News | 12:12 WIB

Kepala Desa Ambulu, Jember Mulyono itu meninggal dunia tak lama setelah dievakusi ke rumah sakit pada Minggu (21/5/2023) malam lalu.

News | 12:21 WIB

Ini merupakan bentuk komitmen perseroan dalam melakukan pembangunan bekelanjutan.

News | 15:30 WIB

Pemkot Malang kembali dapat kritikan dari netizen.

News | 15:26 WIB

Warga Hindu Tengger digegerkan dengan hilangnya Patung Ganesha.

News | 15:53 WIB

Manajer Timnas U22 Indonesia Kombes Sumardji didatangi salah satu ofisial Thailand seraya meminta maaf.

News | 16:34 WIB

Jonathan Khemdee, pemain Thailand dengan nomor punggung 4 tertangkap kamera saat melempar medali serta maskot SEA Games Kamboja.

News | 10:46 WIB

Dalam unggahan video tersebut, sang anak dengan hati-hati meminta izin kepada ibunya terkait konser Colplay.

News | 15:21 WIB

Ini untuk mempermudah pengambilan bansos sembako PKH.

News | 10:27 WIB

Wali Kota Sutiaji mengatakan, permasalahan banjir di Kota Malang ditargetkan tuntas pada 2028.

News | 11:25 WIB

Sana'i sendiri merupakan salah satu nama caleg dari NasDem yang maju dari daerah pemilihan (Dapil) Kedungkandang.

News | 18:36 WIB

Ketua DPD NasDem Kota Malang Hanan Jalil mengatakan, pihaknya telah resmi mendaftarkan sejumlah 45 nama bakal calon legislatif dengan komposisi 30 persen perempuan.

News | 15:41 WIB

Sampai dengan April 2023 Bank Mandiri telah menyalurkan KPR mencapai Rp 50,9 triliun.

News | 19:30 WIB

DPD Nasdem Kabupaten Jember melaporkannya kepada polres setempat pada Selasa (9/5/2023).

News | 12:35 WIB
Tampilkan lebih banyak