Tingkat Toleransi Mahasiswa Universitas Brawijaya Berada di Level Sedang

Tingkat toleransi yang sedang bisa diartikan berada di level ragu untuk bersikap.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 24 Mei 2022 | 12:48 WIB
Tingkat Toleransi Mahasiswa Universitas Brawijaya Berada di Level Sedang
Ilustrasi Kampus Universitas Brawijaya. [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraMalang.id - Tingkat toleransi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur berada di level sedang. Hal itu berdasar hasil riset yang dilakukan tim Riset UPT Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PKM) UB.

Tingkat toleransi yang sedang bisa diartikan berada di level ragu untuk bersikap. Mahasiswa UB berada di level sedang dalam hal pemetaan toleransi, yakni 85,64 persen. Sedangkan level tinggi dengan angka 4,03 persen dan rendah dengan angka 10,33 persen.

"Secara umum kita bisa menyimpulkan rata-rata toleransi mahasiswa UB berada di level sedang. Indikator yang menunjukkan sedang ini salah satunya menunjukkan sikap mahasiswa UB dalam merespon isu tentang minoritas. Entah itu minoritas dalam agama, etnis atau disabilitas. Ternyata mereka memiliki sikap taruhlah galau atau gamang untuk membela atau tidak," kata Kepala UPT PKM UB, Mohammad Anas mengutip dari Timesindonesia.co.id, Selasa (24/5/2022).

Kondisi tersebut, lanjut dia, justru rentan masuknya paham-paham radikalisme terutama keagamaan dan isu SARA. Terutama bagi mahasiswa semester satu dan dua. Sebab, sangat rentan terpapar radikalisme, maka upaya antisipasi sejak dini menjadi penting.

Baca Juga:Pria Ngamuk Acak-acak Masjid di Wagir Malang, Warga Ramai-ramai Menangkap dan Mengikatnya di Tiang Telepon

"Berdasarkan data obyektif, kami sampaikan dalam aspek toleransi kita masuk sedang. Tapi harusnya menjadi warning buat kita semua buat mampu membentengi bagi mahasiswa agar tidak terpapar radikalisme," tuturnya.

Survei pemetaan karakter toleransi mahasiswa dilakukan pada April 2022 dengan melibatkan 397 mahasiswa dari 15 fakultas.

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian ilmiah, yaitu melalui FGD penyusunan definisi, konsep, dan variabel toleransi, penyusunan indikator, penyusunan kuisioner, uji validitas dan reliabilitas data dengan uji coba pada kelompok kecil dan diskusi dengan ahli.

Setelah kuisioner terbukti andal dan reliabel, baru dilakukan penyebaran angket secara online kepada mahasiswa dari 15 fakultas di rentang usia 17—22 tahun.

Riset pemetaan toleransi terhadap mahasiswa Universitas Brawijaya Malang (UB Malang) diikuti oleh 63,22 persen perempuan, dan 36,78 persen laki-laki.

Baca Juga:Kelas Bahasa dengan Keberagaman yang Luar Biasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini