"Terus bu guru lanjutin. Saiki kon jawab iki aku takon. Pandawa cacahe pira..??' Dari awal sampai akhir saya gak tahu bu guru omong apa. Tapi karena ada kata-kata piro, saya mengira-ngira itu adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban angka," lanjutnya.
Di saat yang sama, temannya pun memberikan jawaban.
"Sambil tolah toleh bingung, teman saya di belakang towal towel punggung saya. Terus dia bilang Satus satus satus.. Karena teman saya saat itu saya anggap orang baik, maka saya menjawab dengan tegas: SATUS..!!!," paparnya.
Alih-alih benar, jawaban tersebut ternyata salah dan Krishna kembali dipukul serta dihukum berdiri di pojok kelas.
Baca Juga:Postingan Krishna Murti Bikin Kapten Tira - Persikabo Sakit Hati
"Dan kembali lagi saya dipukul pakai penggaris karena dianggap bercanda. Setelah itu saya dibedirikan di pojok kelas untuk di strap. Dalam hati saya berkata; apa guru ini gak tahu kalau saya gak ngerti blas bahasa jawa..??," lanjutnya.
"Pelajaran terbesar hari itu adalah: jangan pernah percaya teman SMP mu. Siapapun dia," tutupnya.
Cerita itu pun mengundang beragam komentar dari warganet.
"biasanya kalau ada warga pendatang sama teman-teman arema selalu diajari misuh atau umpatan salam keakraban ala ngalam," ujar yanuar***
"hahaha, sekarang teman SMP nya masih berani nggak ndan buat ngerjain lagi?," kata bram***
Baca Juga:Tak Terlibat Pengaturan Skor Musim Kemarin, Persib Dipuji Krishna Murti
"semoga mas Satusnya baca kisah pedih ini ya kang," komen dewey***