SuaraMalang.id - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan kearin, Selasa (17/05/2022). Mulai kasus penipuan hingga kasus bayi mengidap hepatitis akut.
Berikut ini peristiwanya:
1. Kasus penipuan di Jember
Hendra warga Kabupaten Jember, Jawa Timur berurusan dengan kepolisian akibat kasus penipuan. Kekinian, terduga pelaku penipuan tersebut menjalani pemeriksaan di Polsek Kencong.
Modus terduga pelaku, yakni mencari sasaran masyarakat yang terjerat permasalahan, dan telah dilaporkan ke kejaksaan negeri.
Berawal dari itu, Hendra menghubungi yang sasarannya kemudian ditakuti dan dimintai sejumlah uang dengan nilai yang lumayan besar.
Salah satu korban, Suprianto mengaku merugi Rp 17 juta.
2. Bayi idap hepatitis akut di Probolinggo
Bayi berusia 6 bulan di Kabupaten Probolinggo diduga terjangkit Hepatitis Akut Misterius. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, penyakit yang diderita bukan hepatitis.
Baca Juga:Anak Jakarta Berusia 8 Tahun Meninggal Dunia karena Hepatitis Akut, Rumahnya di Taman Sari
Bayi tersebut sempat berstatus suspek hepatitis akut, lantaran gejala dideritanya mirip.
"Bocah itu sempat kami duga suspek, karena gejala yang dialaminya persis seperti hepatitis akut yang kami maksud," ungkap Epidemiologi Ahli Muda pada Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengutip dari Timesindonesia.co.id, Selasa (17/5/2022).
Bayi asal Kecamatan Wonomerto itu bergejala batuk, kulit berwarna kuning dan sebagainya. Gejala yang dimaksud mirip dengan penyakit yang sedang menghebohkan beberapa negara di dunia.
Namun setelah digelar observasi lebih lanjut, gejala kulit berwarna kuning itu ternyata bawaan lahir. Sifat kelainan itu pun diyakini bukan menjadi salah satu gejala yang dimaksud.
3. Kasus perdagangan manusia
Gadis remaja berinisial NA (15) warga Dusun Jamberejo, Desa Ringinkembar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang diduga jadi korban perdagangan manusia. Keluarga telah melaporkan kehilangan NA sejak Kamis (12/5/2022) pekan lalu.
Kronologi berawal saat ayah NA, Nasihin (37) didatangi dua orang pria dan wanita.
“Kepada Nasihin, kedua warga keturunan Tionghoa ini meminta Lia (panggilan akrab Nazwa Aulia) untuk diperkerjakan sebagai pembantu rumah tangga dengan iming-iming gaji sebesar Rp 2,5 juta per bulan,” ujar Kepala Desa Ringinkembar, Subaidi mengutip Beritajatim.com, Selasa (17/5/2022).
Ia melanjutkan, Nasihin seperti terhipnotis alias gendam. Sebab, Nasihin dan Rokayeh istrinya tidak terpikirkan untuk menanyakan lebih detail termasuk meminta nomor ponsel kedua calon majikan sang anak.
5. Kasus pembunuhan gadis di hotel Kediri
Motif pembunuhan wanita berinisial IY di hotel kawasan Pare, Kabupaten Kediri terungkap. Muhammad Wahyudin (21) menghabisi nyawa teman kencannya itu karena ingin mengambil kembali uang Rp 1 juta.
Uang tersebut merupakan nominal tarif IY usai melayani Wahyudin sebanyak dua kali kencan di salah satu hotel, pada Minggu (15/5/2022).
Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra mengungkapkan sebelum kejadian tersebut, korban dan pelaku telah menjalin kesepakatan untuk berhubungan badan. Namun sejumlah tarif kesepakatan dinilai terlalu tinggi, hingga tersangka nekat melakukan pembunuhan.
“Dengan dasar tujuan pelaku (pembunuhan) motifnya adalah ekonomi, karena disitu dinilai ada tarif cukup besar. Maka itu tersangka berusaha menguasai kembali biaya yang sudah ditentukan,” ungkap AKP Rizkika mengutip Satukanal.com, Selasa (17/5/2022).