Guru Besar UM Prof Hari Wahyono Usul Ekonomi Pancasila Masuk Kurikulum, Ini 4 Rekomendasinya

Hal tersebut disampaikan dalam momen pengukuhan gelar profesor kepadanya dan empat dosen lainnya di Graha Cakrawala, UM, Kota Malang, Kamis (12/5/2022).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 12 Mei 2022 | 19:13 WIB
Guru Besar UM Prof Hari Wahyono Usul Ekonomi Pancasila Masuk Kurikulum, Ini 4 Rekomendasinya
Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) Prof Hari Wahyono menjelaskan konsep Ekonomi Pancasila. [FOTO: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Hari Wahyono, MPd mengusulkan Ekonomi Pancasila masuk dalam kurikulum. Melalui pendidikan ekonomi, masyarakat akan mampu meraih kesejahteraan.

Hal tersebut disampaikan dalam momen pengukuhan gelar profesor kepadanya dan empat dosen lainnya di Graha Cakrawala, UM, Kota Malang, Kamis (12/5/2022).

"Kenapa kita harus impor keyakinan ekonomi dari luar? Padahal kita punya Ekonomi Pancasila," katanya pada momen pengukuhan gelar profesor kepadanya dan empat dosen lainnya di Graha Cakrawala, UM, Kota Malang, Kamis (12/5/2022).

Dijelaskannya, untuk memasukkan ekonomi Pancasila ke kurikulum pembelajaran siswa ada beberapa upaya yang dapat dilakukan. Salah satunya melalui Asosiasi Profesi Pendidik Ekonomi di tingkat nasional.

Baca Juga:Dukung Pemulihan Ekonomi, Ini Langkah Bea Cukai terhadap Pelaku UMKM

"Tapi tidak bisa diingkari, penetapan kurikulum ada di kementerian. Apakah mereka merekrut orang kompeten di bidang pendidikan ekonomi? Jawabannya Wallahu a'lam," tandasnya.

Ia melanjutkan, Ekonomi Pancasila secara falsafah terbukti dan layak untuk dikaji secara ilmiah. Bahkan, Mohammad Hatta telah mengungkapkan perihal ekonomi kerakyatan.

"Nah, di era Jokowi sudah mulai mengarah ke sana. Kita punya koperasi yang menjadi soko gurunya dari ekonomi Pancasila. Namun, belakangan ini praktek koperasi identik dengan Bank Titil," jelasnya.

Sebab itu, masyarakat diharapkan memahami pentingnya pendidikan ekonomi karena kesejahteraan bangsa dapat ditinjau dari perilaku pendidikan ekonomi.

"Literasi keuangan rendah, banyak pengangguran, semua sumbernya pendidikan ekonomi yang tidak digarap dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Baca Juga:Motor Ekonomi Harus Kembali Digerakkan Konsumsi dan Investasi

Dalam pidatonya, pria asal Madiun ini menyajikan pidato bertajuk Pendidikan Ekonomi dan Kesejahteraan dalam Bingkai Ekonomi Pancasila. 

Ia memaknai pendidikan ekonomi sebagai upaya sistematis dan terprogram melalui proses belajar untuk menjadikan peserta didik memiliki kemapuan berperilaku ekonomi secara rasional, altruistic, dan bermoral yang dilandasi oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dalam berekonomi.

Dijelaskan Hari Wahyono, rekomendasi yang dikeluarkan adalah pengembangan sinergi prodi ekonomi dengan prodi lain yang relevan untuk mengembangkan program pendidikan.

Kedua, pengembangan program pembelajaran home economics untuk jenjang awal pendidikan formal.

Ketiga, revitalisasi kurikulum pendidikan ekonomi di SMP dan SMA dengan memasukkan topik-topik altroisme, moralitas ekonomi, dan ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan.

Keempat, pengembangan kata kuliah ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan untuk prodi pendidikan ekonomi.

Pemikiran Prof Hari Wahyono, Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) tentang Ekonomi Pancasila dapat diperjuangkan untuk memberikan edukasi dan penghormatan terhadap konsep pendidikan ekonomi berbasis kerakyatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini