Meskipun begitu, Sailendra sudah memerintahkan pegawainya untuk memantau ketersediaan minyak goreng di Kota Malang.
"Kami diminta tetap memantau ketersediaan minyak goreng di pasar rakyat maupun ritel," kata dia.
Hasilnya, Sailendra membenarkan jika di pasar tradisional memang ada distribusi yang macet. Hal ini diduga karena alur pendistribusian minyak goreng melalui banyak pihak.
"Kalau di pasar kan berlapis ada yang dari agen, distributor dan lain-lain. Bisa jadi sementera ketersediannya dari distributor bekurang," ujarnya.
Baca Juga:Minyak Goreng Langka Lagi, Menteri Perdagangan Salahkan Invasi Rusia!
Sailendra pun memastikan bahwa sebenarnya stok minyak goreng selama bulan Maret 2022 untuk Kota Malang seharusnya tercukupi.
"Kalau yang sudah kami lakukan melalui operasi pasar kemarin, minyak goreng kemarin dalam satu bulan kemarin seharusnya tercukupi. Kebutuhannya 250 ribu liter minyak goreng (per bulan) dijual di pasar dan ritel. Mestinya tercukupi," katanya menegaskan.
Kontributor : Bob Bimantara Leander