SuaraMalang.id - Suasana haru menyelimuti rumah Heru Purwanto atau Hero Tito di Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (4/3/2022). Tangis kerabat pecah saat anak bungsu Hero Tito didampingi ibunya, Didin Nurul Wijayanti tiba.
Sejumlah kerabat berebut memeluk bocah laki-laki berpakaian jaket warna biru gelap dengan setelah celana pendek warna krem tersebut. Kerabat lainnya juga mencoba menenangkan istri Hero Tito yang bersedih.
Sementara itu, terlihat beberapa kolega memeluk keranda sebagai rasa duka meninggalnya pria kelahiran 27 September 1986 itu.
Setelah kedatangan anak bungsunya, jenazah Hero langsung diberangkatkan menuju ke TPU Desa Banjarejo.
Baca Juga:Profil Hero Tito, Mantan Juara Tinju Nasional yang Meninggal Usai Kalah KO
Dalam iringan pemakaman tersebut, beberapa rekan dan keluarga Hero nampak meneteskan air mata dan berpelukan saling menguatkan. Mereka tak kuasa melihat sosok pria yang rendah hati itu kini pergi untuk selamanya.
Kakak Kandung Hero Tito, Siswanto mengenang Hero sebagai sosok yang baik di mata keluarga.
"Hero sangat baik dan sopan sama kakak dan orang tua," ujarnya.
Menjadi petinju adalah cita-cita Hero sejak duduk di bangku kelas lima Sekolah Dasar (SD).
"Jadi dulu emang dia terinspirasi dari saya untuk tinju. Jadi dia ingin jadi juara dunia," ujarnya.
Baca Juga:Sebelum Meninggal, Petinju Hero Tito Dituntun Vicky Prasetyo Ucapkan Syahadat
Sementara itu, Promotor Tinju Indonesia, Armin Tan mengenang Hero sebagai sosok yang menjaga fisiknya dengan baik.
"Saya masih ingat Hero bertanding dengan petinju baru berusia 21. Saya ingat sekali waktu kami latihan. Petinju baru itu saya bilangin untuk mencontoh Hero. Umurnya 35 tahun. Tapi dia masih lebih kuat dari kamu. Setelah itu mas Hero berteriak bang sebentar lagi aku 36. Itu membekas sekali di memoriku," ujarnya.
Sebagai informasi, Hero Tito sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta. Dia dirawat setelah tidak sadarkan diri akibat pukulan uppercut saat bertanding melawan James Mokoginta pada ronde ke-7 di Holywings.
Kontributor : Bob Bimantara Leander