SDN Kebonsari Kota Pasuruan Setop PTM Akibat Guru Positif Covid-19

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengatakan, berdasarkan hasil temuan dinkes sudah ada tiga warga sekolah lain yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 03 Februari 2022 | 14:05 WIB
SDN Kebonsari Kota Pasuruan Setop PTM Akibat Guru Positif Covid-19
Ilustrasi COVID-19 di Kota Pasuruan. [pixabay.com]

SuaraMalang.id - Guru di SDN Kebonsari Kota Pasuruan, Jawa Timur terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, sekolah setempat memutuskan untuk menyetop kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), mulai Rabu (2/2/2022).

Kepala SDN Kebonsari Mukharomah mengatakan, guru yang terpapar virus Corona itu diduga tertular saat melakukan perjalanan ke luar kota. Kondisi kesehatan terus menurun dan bergejala. Guru bersangkutan mengeluhkan meriang hingga tensi tinggi. Bahkan sempat dilarikan ke IGD rumah sakit di wilayah setempat.

"Beberapa hari izin ke pondok pesantren antar anak. Sempat masuk sekolah, tapi pamit karena tidak enak badan. Jumat dibawa ke UGD, Sabtunya diberitahu kepala puskesmas kalau ada guru positif Covid,” ungkap Mukharomah mengutip dari Beritajatim.com, Kamis (3/2/2022).

Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan serta dinas kesehatan Kota Pasuruan untuk melakukan tracing atua pelacakan kepada siswa dan guru kontak erat dengan pasien Covid-19. Ia merinci ada sekitar 40 guru dan 30 murid yang akan menjalani tes Covid-19.

Baca Juga:Setelah Probolinggo, Giliran 'Kota Madinah' Pasuruan Diteror Maling Motor

“Kalau sudah ada yang positif, maka kontak eratnya di-tracing, ada sekitar 40-an guru dan 30-an murid,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengatakan, berdasarkan hasil temuan dinkes sudah ada tiga warga sekolah lain yang terkonfirmasi positif.

“Kasus di SDN Kebonsari awalnya 1 guru ini lagi di-tracing. Sudah di-tracing 77 orang, ada 3 orang diantigen hasilnya reaktif,” ungkapnya.

Meski begitu, Gus Ipul memastikan jika kondisi Covid di Kota Pasuruan masih terkendali. Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah tambahan kasus konfirmasi positif Covid tersebut adalah varian Omicron atau bukan.

“PTM ditutup, tapi ini masih terkendali ya. PCR-nya kami belum mumpuni. Kami belum punya alat untuk mendeteksi Omicron,” ujarnya.

Baca Juga:Viral Video Rekaman CCTV Ibu-ibu Mencuri Mainan di Toko Pasuruan, Warganet Jadi Tak Tenang Belanja Pakai Daster

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini