Perjuangan Nakes di Jember Lakukan Vaksinasi Door to Door, Ketuk Pintu Tak Kunjung Dibuka

Pemerintah Indonesia kini menerapkan kebijakan pelonggaran aktivitas bagi mereka yang sudah divaksin Covid-19. Salah satunya untuk perjalanan jauh serta masuk ke ruang publik.

Muhammad Taufiq
Rabu, 26 Januari 2022 | 15:48 WIB
Perjuangan Nakes di Jember Lakukan Vaksinasi Door to Door, Ketuk Pintu Tak Kunjung Dibuka
Viral perjuangan tenaga kesehatan di Jember Jawa Timur [Tangkapan layar Instagram]

SuaraMalang.id - Pemerintah Indonesia kini menerapkan kebijakan pelonggaran aktivitas bagi mereka yang sudah divaksin Covid-19. Salah satunya untuk perjalanan jauh serta masuk ke ruang publik.

Meskipun begitu, ada saja pihak yang menolak divaksin. Hal itu pun membuat kinerja para tenaga medis lebih tertantang.

Salah satunya seperti yang dialami oleh petugas kesehatan di Puskesmas Gumukmas, Jember, Jawa Timur ini.

Meskipun sudah melakukan pelayanan vaksin secara door to door, ternyata warga masih saja tidak mau divaksin.

Baca Juga:Ponpes Bustanul Ulum Jember Kebanjiran, Santriwati Mengungsi, Ada yang Kedinginan Sampai Kejang

Video yang memperlihatkan tenaga kesehatan sedang melakukan pelayanan door to door itu diunggah oleh akun instagram @infojember.

"Susahnya door to door kayak gini. Ayok semua sadar pentingnya vaksin ya," tulis keterangan dalam video tersebut.

Dalam video terlihat tiga orang sedang berada di depan sebuah rumah. Seorang pria yang mengenakan seragam TNI mengetuk pintu sebuah rumah yang tutup.

Di sebelahnya berdiri seorang pria. Sementara seorang wanita berhijab pink yang diduga tenaga kesehatan berdiri di teras dengan menenteng tas berwarna biru.

TNI tersebut sempat beberapa kali mengetuk pintu, namun tak kunjung dibuka oleh pemilik rumah.

Baca Juga:23 Murid SMP 10 Jember Diperiksa Polisi Terkait Peredaran Obat Keras Untuk Gangguan Jiwa

"Assaamualaikum, ya allah ya rahman ya rahim, bukaen to (tolong dibuka)," ujar TNI tersebut.

Unggahan tersebut kemudian mengundang berbagai komentar dari warganet. Namun tak sedikit yang justru berpikir bahwa warga dipaksa untuk divaksin.

"Kok gini amat sih, pemaksaan," ujar @grosir***

"ya Allah,ya Rahman ,ya Rohim...sabar yo pakkk," kata @eny***

"kalau dikasih uang cepet itu pak," ucap belle***

"Kalau gak mau juga jangan dipaksa, karena kita manusia menentukan sendiri kehidupannya... Ada pro dan kontra tentang vaksin...," ujar @dimas***

"Sebenernya soal vaksin itu hak ya, mau vaksin atau nggak.," ujar @resst***

"Pandeminya lanjut, vaksinnya maksa siapa lagi bukan negara berprestasi indonesia, sulit dimengerti semoga harimu menyenangkan," kata @alfan***

"katanya nggak wajib, tapi dipaksa. gimana nggak ketawa?," kata @ay***

"kok maksa sih, kalau tidak mau ya tidak usah maksa vaksin," kata @iam***

"Aku vaksin cuma butuh sertifikate tok," ucap @dedy***

"sampai kayak orang nagih," ujar @yuke***

Sementara itu, dilansir dari website resmi Pemerintah Kabupaten Jember, Bupati Jember Hendy Siswanto berkomitmen untuk terus mengejar target vaksinasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Saat ini, pencapaian vaksinasi 64 persen dengan kolaborasi dari berbagai instansi pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini