Kawasan Relokasi Hunian Baru Korban Bencana Erupsi Semeru Berkonsep Desa Modern

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya akan mengintervensi kawasan hunian baru korban erupsi Gunung untuk menjadi desa modern.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 22 Januari 2022 | 22:08 WIB
Kawasan Relokasi Hunian Baru Korban Bencana Erupsi Semeru Berkonsep Desa Modern
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengunjungi lahan relokasi hunian baru warga terdampak bencana Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (22/1/2022). [ANTARA/HO-Humas Kemenkop UKM]

SuaraMalang.id - Kawasan relokasi hunian baru bagi korban bencana erupsi Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ditata dengan konsep desa modern. Berlokasi di lahan seluas 79,6 hektare itu akan dibangun perumahan warga dan lokasi produktif.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya akan mengintervensi kawasan hunian baru korban erupsi Gunung untuk menjadi desa modern.

"Kami akan mendukung pembangunan usaha warga terdampak bencana dengan model bisnis baru berbasis koperasi," katanya saat mengunjungi lokasi pembangunan hunian baru korban APG Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, seperti diberitakan Antara, Sabtu (22/1/2022).

Berlokasi di lahan seluas 79,6 hektare itu akan dibangun perumahan warga dan lokasi produktif yang akan digunakan sebagai tempat berusaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga:Erupsi Gunung Semeru Mengarah Utara, Semburan Abu Mencapai 1.500 Meter

"Saya sudah melihat rencana besar pembangunan hunian bagi masyarakat terdampak bencana Semeru, ada pusat usaha UMKM, pasar, kandang ternak terpadu, ini konsep yang sangat baik," tuturnya.

Ia mengatakan Kemenkop UKM akan koordinasi dengan Bupati Lumajang tentang bagaimana model bisnisnya, sehingga menjadi kawasan terintegrasi dan bahkan menjadi desa digital untuk bisa mengakses pasar digital dari produk-produk yang dikembangkan penduduk di kawasan relokasi bencana Semeru.

"Pembangunan model bisnis di kawasan relokasi warga terdampak bencana Semeru lebih mudah karena dapat dikembangkan secara by design, sebab pembangunan desa dari awal untuk membangun desa modern," katanya.

Menurutnya warga pelaku UMKM akan bergabung dalam koperasi sehingga pengembangan usahanya akan lebih mudah.

"Saya akan kolaborasi dengan Bupati, ini bisa dilakukan by design karena dari awal membangun. Konsep bisnisnya bukan hanya di kawasan itu, tapi juga bisa dikoneksikan dengan produk hortikultura dan agrikultur serta pasar yang lebih besar," ujarnya.

Baca Juga:Tanggapi Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru, Quraish Shihab: Memaki Saja Tidak Boleh Apalagi Menendang

Teten mengatakan banyak potensi yang bisa dikembangkan, tidak hanya produk yang dihasilkan oleh warga terdampak bencana tetapi produk dari seluruh Kabupaten Lumajang.

"Diharapkan memasuki masa rekonstrusi, pembangunan model bisnis di kawasan hunian baru terdampak bencana sudah dapat dilakukan," ujarnya.

Sementara Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan koperasi yang akan menghimpun seluruh UMKM di kawasan hunian baru tersebut sekaligus mengolaborasikan semua potensi yang ada dalam satu sistem.

"Saya menyambut baik dan berterima kasih kepada Kemenkop UKM untuk dukungan terhadap pengembangan usaha warga terdampak bencana Semeru," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Teten juga menyerahkan bantuan dari seluruh unit Kemenkop UKM yang dihimpun melalui LPDB-KUMKM bersama dengan Unit Kegiatan Pegawai (UKP), Unit Pengumpul Zakat (UPZ) LPDB-KUMKM, Bank Syariah Indonesia (BSI), KSPPS BMT Bina Umat Sejahtera, PPK BLU, KORPRI, dan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM kepada Pemkab Lumajang sebesar Rp443,798 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini