Universitas Brawijaya Malang Buka Dua Fakultas Baru pada 2022, Ini Bocorannya

Universitas Brawijaya mengklaim semua persiapan sudah dilakukan jauh hari sejak masih berstatus Badan Layanan Umum (BLU).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 31 Desember 2021 | 14:04 WIB
Universitas Brawijaya Malang Buka Dua Fakultas Baru pada 2022, Ini Bocorannya
Kawasan Kampus Universitas Brawijaya Malang. [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraMalang.id - Setelah resmi berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), Universitas Brawijaya Malang bakal membuka dua fakultas baru pada 2022.

Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani menjelaskan, dua fakultas baru tersebut adalah Fakultas Ilmu Kesehatan dengan program studi Keperawatan dan Gizi. Kemudian Fakultas Vokasi.

UB mengklaim semua persiapan sudah dilakukan jauh hari sejak masih berstatus Badan Layanan Umum (BLU).

“Status baru ini tidak menempatkan UB sebagai pemain pemula seharusnya kami sudah berada di atas semua perguruan tinggi yang terlebih dahulu berstatus PTNBH. Seumpama membangun rumah, maka pondasi-pondasi hingga bangunannya sudah jadi dan berdiri tinggal mengisi perabot yang ada didalamnya,” ujarnya mengutip dari Beritajatim.com --jejaring Suara.com, Jumat (31/12/2021).

Baca Juga:Top! Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Polresta Malang Kota Ciptakan Dispenser Masker

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Aulanni’am, menambahkan, ketika UB masih berstatus BLU, pengajuan usulan prodi harus melalui website Silemkerma Dikti.

"Namun ketika sudah berstatus PTNBH, pengajuan usulan prodi sudah bisa kami lakukan di tingkat universitas,” katanya.

Wakil Rektor II bidang Umum dan Keuangan, Prof. Drs. Gugus Irianto menuturkan selain perubahan di bidang akademik, beberapa perubahan juga akan dilakukan seperti di bidang SDM dan keuangan. 

Pihaknya juga menjamin perubahan ini tidak akan berpengaruh pada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan akan ada perubahan struktur organisasi baik di tingkat universitas maupun pada level kepegawaian.

Dijelaskannya, UB mempunyai tiga organ yaitu Majelis Wali Amanat (MWA), Rektor dan Senat Akademik Universitas (SAU). Sedangkan pada level kepegawaian akan ada perubahan struktur yang disesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kelola (OTK) yang telah disyahkan.

Baca Juga:Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang Ubah Kulit Durian Jadi Krim Antijerawat

Dari segi keuangan, mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini mengungkapkan UB tetap memperhatikan masyarakat dengan sejumlah anggaran yang telah disiapkan.

Prof. Gugus mengatakan dengan status baru UB sebagai PTNBH, prinsip yang dipegang UB tetap tidak mencari keuntungan atau nirlaba.

“Kita menyiapkan anggaran lebih dari 25 persen bahkan jauh lebih banyak dari itu yang dapat bantuan sehingga tidak ada alasan kuliah di UB tidak punya uang.  PTN status apapun itu di Indonesia adalah sesuatu yang prinsipnya tidak mencari keuntungan atau nirlaba. PTNBH apapun namanya universitas kita tetap memperhatikan aturan-aturan berlaku,” tutur Prof Gugus.

Prof. Gugus menjelaskan, perbedaannya dibandingkan dengan universitas satker dan BLU, UB lebih fleksibel dalam mengatur organisasinya.

Dengan sumber pendanaan dari inovasi dan bidang usaha yang dimiliki UB, akan bisa membantu UKT mahasiswa. Kekinian, ada 30 persen lebih mahasiswa yang mempunyai keringanan UKT.

Sedangkan dalam bidang kemahasiswaan, tidak ada yang berubah. Bidang kemahasiswaan akan ada dua di rektorat pada 2022, yakni kemahasiswaan, pengembangan karier dan alumni. Hal ini yang membuat Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPKK) akan dilebur menjadi Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni.

Sementara dalam bidang kerja sama, Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S. mengakui ada beberapa hal yang saat ini sedang dipersiapkan di bidang kerjasama, antara lain dengan TNI dan perusahaan swasta atau BUMN. Kerja sama dengan TNI dilakukan dalam bidang pembangunan perumahan rakyat.

“Di awal tahun kita akan membuat PT untuk mendirikan usaha di bidang perumahan rakyat untuk rumah sehat dengan harga terjangkau. Rumah sehat itu yang dindingnya anti bakteri tapi murah. Saat ini sedang proses pengujian. Dalam program ini kita bekerja sama dengan TNI untuk membangun perumahan-perumahan TNI,” katanya.

Sementara kerja sama dengan BUMN dan perusahaan swasta akan dilakukan untuk membantu memasarkan hasil riset dan inovasi yang dimiliki UB.

“Seperti yang diketahui dulu dengan Belgia dan Jerman dapat soft loan untuk membantu pembangunan RSUB. Lalu kita mendapatkan bantuan hibah dari Uni Eropa untuk membangun infectious disease yang akan dikelola di bawah LSIH. Output dari pembangunan tersebut nantinya penelitian atau inovasi yang bisa dijual ke masyarakat. Insyaallah akhir bulan ini loan agreement akan kita tandatangani,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini