Peternak Ayam Petelur di Malang Ini Masih Merugi Meskipun Harga Telur Naik

Harga telur ayam di Malang saat ini sedang naik. Namun, hal ini ternyata tidak lantas membuat para peternak ayam petelur meneguk untung.

Muhammad Taufiq
Kamis, 23 Desember 2021 | 09:21 WIB
Peternak Ayam Petelur di Malang Ini Masih Merugi Meskipun Harga Telur Naik
Peternak ayam petelur [Foto: Suarajatimpost]

SuaraMalang.id - Harga telur ayam di Malang saat ini sedang naik. Namun, hal ini ternyata tidak lantas membuat para peternak ayam petelur meneguk untung.

Seperti disampaikan Dani Uluf Suwanda, Karyawan Peternakan Ayam Petelur di Kelurahan Wonokoyo Kedungkandang. Ia mengakui kenaikan harga telur membuat peternak ayam dirinya bisa bernapas lega.

Dibanding kondisi beberapa waktu lalu saat harga telur anjlok di kisaran Rp 10 ribu per kilogram, saat ini harga telur naik menjadi Rp 20 - 22 ribu per kilogramnya.

"Sekarang harga telur Rp 200 - 220 ribu per kotak. Satu kotak itu isinya sepuluh kilogram. Kenaikan ini masih baru terasa selama dua minggu terakhir," katanya, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga:Pelecehan Seksual di Boarding School Kota Batu, Kepsek Sebut Pelaku Sudah Tobat

Namun, para petelur masih merugi sebab keuntungan kenaikan harga telur saat ini belum bisa menutup kerugian yang dialami peternak beberapa waktu lalu yang memang cukup besar.

Saat itu, dalam sehari ia mengalami kerugian mencapai Rp 1 juta, karena harga telur yang anjlok. Apalagi anjloknya harga telur ini bertahan hampir satu bulan lebih.

"Sekarang harga telur ayam memang sudah meningkat. Tetapi meskipun sudah naik, hasilnya masih belum cukup untuk menutupi kerugian saat harga telur yang anjlok kemarin," katanya.

Kini keluhan Dani, juga timbul karena harga pakan ternak yang mahal. Harga jagung berkualitas makanan utama ayam petelur misalnya dijual Rp 5.500 sampai Rp 5.700 satu kilogram.

"Normalnya harga jagung ada di kisaran Rp 4.000- 5.000 per kilogram. Kalau sekarang masih harus mencari alternatif lain," katanya menegaskan.

Baca Juga:7 Cafe di Malang, Tempat Makan Hits yang Instagramable dan Populer

Alternatif pakan itu misalnya dengan membeli jagung yang sedikit masih basah. Hal itu dipilih karena harganya jauh lebih murah ketimbang jagung kering apalagi yang sudah diselep.

"Kalau yang agak basah harganya masih lebih terjangkau. Jadi secara operasional masih cukup," katanya menegaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini