Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah Kembali Terjadi di Kota Batu

Kasus pelecehan seksual di sekolah kembali terjadi di Kota Batu Jawa Timur ( Jatim ). Kali ini terjadi di lembaga pendidikan berbasis boarding school.

Muhammad Taufiq
Rabu, 22 Desember 2021 | 17:38 WIB
Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah Kembali Terjadi di Kota Batu
Ilustrasi pelecehan seksual [Suara.com/Iqbal Asaputro]

Sementara itu, orang tua korban menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada berwenang dan telah melaporkan kasus yang menimpa anaknya ke lembaga di bawah naungan Pemkot Batu.

"Sudah kami serahkan secara hukum. Saya sudah tidak punya urusan lagi dengan sekolah itu setelah anak saya tidak lagi sekolah disitu (SMA Al Izzah, red)," kata dia.

Dengan pertimbangan mementingkan keselamatan anaknya, orang tua korban merasa ada kesan pembiaran terhadap pelaku. Sebab itulah korban dipindahkan sekolah.

Sementara itu, pemerhati pendidikan dari Universitas Negeri Malang, Bambang Budi Wiyono, berharap setelah beberapa kejadian pelecehan seksual, kekerasan fisik dan perundungan di dalam kawasan pendidikan boarding school, layak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Baca Juga:Dino Mall Kota Batu: Mall dengan Perpaduan Wahana Hiburan yang Menyenangkan

"Konsep boarding school itu bagus, karena menciptakan proses pendidikan bukan hanya dibangku sekolah, namun juga pendidikan diluar itu. Tentunya dengan metode tersebut, jelas ada asrama untuk siswa dan seharusnya mendapatkan perhatian khusus," kata Bambang.

Konsep boarding school, masih kata Bambang, adalah konsep mendidik perilaku yang unggul seperti konsep Ki Hajar Dewantoro dengan mengutamakan pendidikan sikap dan moral.

"Tidak salah konsep boarding school yang digunakan, tinggal bagaimana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bisa memaksimalkan pengawasan dan pembinaan," ungkap Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM) itu.

Pendidikan moral, masih kata dia, adalah hal utama yang harus diutamakan oleh pendidik boarding school, mengingat pendidikan diluar bangku sekolah tetap dijalankan.

"Para pendidik harus terdidik dahulu, harus ada pengawasan kepada kinerja pendidik utamanya boarding school," katanya menandaskan.

Baca Juga:Menyelisik Temuan Yoni dan Bola Batu di Candi Songgoriti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini