Kasus KDRT di Banyuwangi Meningkat, Paling Banyak Kekerasan Psikis

Terjadi peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Banyuwangi, sepanjang 2021. Paling mendominasi kasus kekerasan psikis.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 15 Desember 2021 | 08:47 WIB
Kasus KDRT di Banyuwangi Meningkat, Paling Banyak Kekerasan Psikis
ilustrasi KDRT di Banyuwangi. [ema rohimah / suarajogja.id]

SuaraMalang.id - Terjadi peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Banyuwangi, sepanjang 2021. Paling mendominasi kasus kekerasan psikis.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini mengatakan, jumlah KDRT pada 2020 tercatat sebanyak 16 kasus. Angka ini terdiri dari kekerasan psikis 10 kasus, kekerasan  fisik 3 kasus, kekerasan seksual 1 dan penelantaran 1 kasus.

Sedangkan, pada 2021 angka KDRT terjadi peningkatan sebanyak 18 kasus. Kekerasan tersebut terdiri dari 12 kasus kekerasan psikis, kekerasan seksual 4 kasus, kekerasan fisik 1 kasus dan penelantaran 1 kasus. 

Dari jumlah kasus yang ada diduga masih ada beberapa kasus yang belum dilaporkan. Sehingga dimungkinkan jumlah di lapangan jauh lebih banyak. 

Baca Juga:Komplotan Skimming Beraksi di Banyuwangi, Tiga Pelaku Tertangkap, Dua Orang Buron

"Masyarakat enggan melapor, mungkin menganggap aib atau apa, makanya kita dorong kepada semua warga. Kalau menang kita menemui seperti itu, alangkah baiknya melapor ke kami, biar ada pendampingan," ujarnya seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Rabu (15/12/2021).

Ia melanjutkan, kasus non KDRT terhadap perempuan dan anak tercatat mengalami penurunan. Pada 2020, kekerasan non KDRT tercatat sebanyak 26 kasus, terdiri dari kasus persetubuhan sebanyak 17, pencabulan 6, penganiayaan 2 kasus dan lain-lain 1 kasus. 

Sedangkan 2021, kasus non KDRT sebanyak 14 kasus yang terdiri dari persetubuhan sebanyak 10 kasus, pemerkosaan 1 kasus dan pencabulan 3 kasus. 

Agar kasus KDRT kian menyusut, Pemkab Banyuwangi terus mengoptimalkan program yang sudah ada.

"Kita sekarang ada Ruang Rindu, pelaporan itu bisa nanti ditindaklanjuti disini. Disaat di Bengkel Sakinah atau P2TP2A mendapat aduan masyarakat. Habis itu ditindaklanjuti di Ruang Rindu, kita berikan terapi untuk pendampingan," pungkasnya. 

Baca Juga:Hingga Akhir Tahun Kasus Perceraian di Banyuwangi Capai 5.330, Mayoritas Persoalan Ekonomi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini