SuaraMalang.id - Awan panas dari Gunung Semeru tiba-tiba muncul siang ini, Rabu (08/12/2021) sekitar pukul 09.00 WIB. Akibatnya pencarian korban dihentikan sementara.
Petugas pencari melihat ada tanda-tanda kemunculan aktivitas awan panas di sekitar Semeru saat mereka melakukan pencarian di Dusun Curah Kobokan Kelurahan Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
Di lokasi pencarian itu, petugas berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah dua orang dalam upaya pencarian yang dilakukan selama beberapa jam.
"Proses evakuasi mulai pagi, tapi pukul 09.15 WIB dihentikan karena muncul awan panas," kata Komandan Tim Pencarian dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Dewa.
Baca Juga:Terdampak Erupsi Semeru, Dusun Kamar Kajang Dilanda Banjir Rabu Pagi Tadi
Sementara petugas melakukan evakuasi, beberapa warga datang untuk mengambil barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah mereka.
Saat awan panas muncul, petugas meminta warga meninggalkan Curah Kobokan dan kembali ke tempat mengungsi.
Pada hari kelima upaya pencarian, tim SAR menyisir empat lokasi untuk mencari korban awan panas guguran Gunung Semeru.
Menurut Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya I Wayan Suyatna, tiga tim disebar untuk melakukan pencarian di empat lokasi.
Dia memerinci, Unit SAR 1 melakukan pencarian di Dusun Curah Kobokan, Unit SAR 2 menyisir daerah tambang pasir H Satuhan, dan Unit SAR 3 melakukan pencarian di Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Baca Juga:Sosok Ibu Minta Mukena ke Relawan Erupsi Semeru: Anak Saya Meninggal, Saya Butuh Sholat
Hingga Rabu pukul 10.30 WIB, peningkatan aktivitas Gunung Semeru tercatat telah menyebabkan 34 orang meninggal dunia, 82 orang terluka ringan, dan 26 orang terluka berat.
Selain itu, petugas masih berusaha menemukan 16 orang yang dilaporkan hilang saat Gunung Semeru melontarkan awan panas guguran. ANTARA