"Langsung diantar Pak RW ke yang penanggungjawabnya RS Reva Husada, hari Sabtu dan langsung dikirim ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Kota Malang," ujarnya.
Namun, ternyata Poli Mata RSSA Kota Malang sedang tutup sehingga Joko belum mendapatkan penanganan medis.
Mulai Sabtu (4/9/2021) hingga Senin (6/11/2021), kondisi Joko yang mendadak buta belum tertangani secara medis.
"Senin gak bawa apa-apa gak bawa rujukan kita langsung daftar pasien umum, karena biayanya saya suruh (istri saya) minta surat rujukan kembali ke pihak Puskesmas, Pak RW, dan Pak Lurah," kata dia.
Baca Juga:Pemkot Malang Dampingi Penyembuhan Warga Ngaku Buta Akibat Vaksin AstraZeneca
Tak sampai sehari, surat rujukan pun jadi. Joko diperiksa oleh tenaga kesehatan dan hasilnya harus rawat inap di RSSA Kota Malang.
"Jadi akhirnya rawar inap selama 11 hari," ujar Joko.
Selama menjalani perawatan, kondisinya berangsur membaik.
"Buta totalnya selama tiga hari, pas rawat inap itu mulai membaik," ujarnya.
Kekinian dia pun mengaku matanya sudah pulih 75 persen. Dia sudah tidak lagi dituntun untuk berjalan.
Baca Juga:Viral Warga Ngaku Buta Setelah Divaksin AstraZeneca, Dinkes : Belum Bisa Dipastikan
"Dan sekarang kalau lihat itu sudah hitam putih aja kayak bayang-bayangnya dan sekarang sudah bisa momong anak," tutur dia.