SuaraMalang.id - Gunung Semeru meletus dan memuntahkan lava pijar sebanyak 4 kali.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) merilis aktivitas Gunungapi Semeru pada periode tanggal 14 September 2021 periode pukul 00:00-24:00 WIB.
Aktivitasnya yakni berupa letusan dan guguran lava pijar dan teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 500 sampai 900 meter ke arah Curah Kobokan dengan pusat guguran berada 200 meter di bawah kawah.
Status Gunung Semeru saat ini masih dalam level II Waspada. Hal ini didasari pada rekomendasi PVMBG yang menyatakan bahwa masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara hingga Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Baca Juga:Merapi Luncurkan 3 Kali Wedus Gembel Dalam 6 Jam Terakhir, Jarak Terjauh 2,5 Kilometer
Rekomendasi lainnya adalah agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Perlu diwaspadai, potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk, masyarakat juga diharapkan untuk mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru.
Radius, jarak, rekomendasi dan perkembangan lainnya akan terus dievaluasi untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Update perkembangan situasi dan kondisi Gunung Semeru disampaikan oleh Pos Pengamanan Gunung Api Semeru di Pos Gunung Sawur Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya pun mengingatkan agar masyarakat terutama warganet yang sudah rindu untuk mendaki agar tidak terus bertanya kapan pendakian dibuka.
Kontributor : Fisca Tanjung
Baca Juga:Pendaki Gunung Semeru Berduka, Mak Yem Meninggal Dunia