SuaraMalang.id - Delapan pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terduga pelaku perundungan dan pelecehan seksual terancam dipecat. Untuk sementara ini, kedepalan pelaku sudah dibebastugaskan.
Kedelapan orang ini ramai diadukan rekan kerja mereka berinisial MS telah melakukan pelecehan seksual. Seperti dijelaskan Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah di Kota Batu Jawa Timur kemarin.
Menurut Nuning, pembebasan tugas bagi delapan orang terduga pelaku tersebut, bisa menjadi pemecatan apabila nantinya telah ada keputusan hukum tetap, dan terbukti melakukan kejahatan.
"Delapan orang itu telah dibebastugaskan. Untuk sanksi tegasnya, tentu disesuaikan dengan aturan kepegawaian yang ada. Sanksi terberat, diberhentikan," kata Nuning, seperti dikutip dari Antara, Senin (06/09/2021).
Baca Juga:KPI Akhirnya Minta Stasiun TV Tak Glorifikasi Kebebasan Saipul Jamil
Nuning menjelaskan, untuk mengetahui detil kasus dugaan perundungan, dan pelecehan seksual tersebut, pihaknya akan mendatangkan sejumlah saksi yang merupakan mantan pegawai KPI untuk dimintai keterangan.
Ia menambahkan, hal tersebut perlu dilakukan mengingat dugaan kasus perundungan dan pelecehan seksual yang dialami korban MS tersebut, terjadi pada periode 2012-2015. Dalam kurun waktu tersebut, juga telah terjadi beberapa perubahan dalam kepegawaian.
"Untuk menghadirkan mantan pegawai KPI, tidak bisa secara langsung. Ada yang bisa hadir, namun juga ada kemungkinan kami mendatangi tempat yang bersangkutan," katanya.
Menurutnya, KPI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kepegawaian yang ada. Beberapa hal yang akan dilakukan evaluasi tersebut di antaranya mulai dari sistem rekrutmen, monitoring atau pengawasan, dan lainnya.
Selain itu, lanjutnya, KPI juga akan menyiapkan ruang konseling, dan pengaduan, yang merupakan bentuk jaminan kenyamanan kepada para pegawai. Hal tersebut juga bertujuan agar tidak ada lagi kasus serupa di KPI.
Baca Juga:Jadi Korban Perundungan Rekan Kerja di KPI, MS Jalani Tes Psikis
"Untuk itu kami berharap atas munculnya kasus ini bisa menjadi pemicu bagi para korban di luar sana agar berani berbicara," katanya.
- 1
- 2