SuaraMalang.id - Belakangan, penghulu asal Malang bernama Anas Fauzi, viral di media sosial. Bahkan, nasihatnya kepada pasangan pengantin sukses menarik perhatian Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Melalui akun twitter miliknya @YaqutCQoumas, Menag membagikan potongan video seorang penghulu yang sedang memberikan wejangan untuk berbakti kepada kedua orang tua, khususnya ibu.
“Nasihat dari Bapak Penghulu ini sungguh indah dan penuh hikmat bagi kita semua. Sudahkah kita membuka, menengadahkan tangan kita kepada Sang Khalik untuk mendoakan ibu kita?,” cuit Menag yang mendapat respon cukup banyak dari warganet.
Dalam video yang sudah ditonton puluhan ribu kali itu, penghulu memberi pesan menyentuh. Bahkan, beberapa saksi pernikahan di lokasi menitikan air mata. Mempelai pria pun tampak berkaca-kaca.
Baca Juga:Astaga! Pengantin Pria Tak Hafal Doa Membuat Anak, Pesan Penghulu Ini Bikin Baper
Dilansir dari kemenag.go.id, Ustaz Anas Fauzi sudah melakoni profesi sebagai penghulu selama 12 tahun. Pria berusia 51 tahun itu mengaku pengalamannya bertugas di delapan kecamatan membuatnya menjadi pribadi yang mencoba terus belajar.
Warganet pun membanjiri kolom komentar di cuitan Yaqut tersebut.
“semoga saja banyak penghulu seperti ini GusNdan,” ujar Husn***
“Leres pak menag, gus banser meniko kadose menarik naseihate yai Malangan,” kata cero***
“Kita butuh banyak penghulu seperti ini ditengah Pandemi mas menteri,” imbuh Bim*
Baca Juga:Viral Pengantin Mau Layani Suami 'Sembarang Kalir', Penghulu: Benerin Genteng Bocor Juga?
“Ini Penghulu dr Malang Gus. Sebagai Kyai, beliau sering ngisi pengajian wisata rohani di Tuban,” kata Muh**
Sebelumnya, SuaraMalang.ID berkesempatan bertemu langsung Penghulu Viral Ustaz Anas Fauzi.
Anas mengaku, memang kerap kali menyisipkan ilmu-ilmu bab tentang menikah saat memimpin ijab kabul pengantin.
Dengan gaya guyonan tersebut, dia berharap, para pengantin saat pulang akad nikah mendapat ilmu terkait pernikahan dalam Islam.
"Nikah itu hal yang menyenangkan. Calon manten ini kebanyakan gak sempat atau kober untuk tahu dengan ilmu nikah. Maka kita berikan dengan cara seperti itu guyonan. Kenapa? Kalau pengajian temenan itu di masjid tapi karena akad ini bukan tempat pengajian, tapi kami masukan materi pengajian jadi ya seperti itu. Mereka memang datang tidak untuk pengajian. Tapi apa keliru jika ada satu atau dua ilmu nikah kita sisipkan? Saya hanya ingin manfaat," kata pria juga Pengasuh Ponpes Ar-Rozzaq Slamparejo, Jabung Kabupaten Malang itu.
Kontributor : Fisca Tanjung