SuaraMalang.id - Aktivis antimasker M Yunus Wahyudi resmi dilaporkan polisi, buntut insiden penyerangannya terhadap majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi.
Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi Nova Flory Bunda melaporkan kasus itu ke Polresta Banyuwangi, Senin (23/8/2021). Pihaknya melaporkan M Yunus Wahyudi atas kasus contempt of court, lantaran dinilai melakukan penghinaan proses persidangan.
Seperti diberitakan, M Yunus Wahyudi terdakwa kasus penyebaran informasi bohong alias hoak tentang Covid-19 itu divonis bersalah dan dijatuhi hukuman pidana 3 tahun penjara, Kamis (19/8/2021).
Pembacaan vonis itu dilakukan Ketua Majelis Hakim, Khamozaro Waruwu. Namun, usai ketok palu putusan, M Yunus Wahyudi berusaha memuku sang hakim dengan melompati meja majelis hakim. Beruntung polisi yang berjaga dengan sigap mencegah aksi penyerangan itu.
Baca Juga:Viral! Tak Terima Divonis 3 Tahun, Aktivis Antimasker Banyuwangi Serang Hakim
"Kita berharap laporan kita segera ditindaklanjuti, agar menjadi pembelajaran untuk masyarakat lainnya. Semoga tidak ada aksi serupa yang melecehkan pengadilan,” kata Nova mengutip dari suaraindonesia.co.id, Selasa (24/8/2021).
Sementara, Kapolresta Banyuwangi, AKBP Nasrun Pasaribu menegaskan, jika laporan tersebut sudah diterima dan langsung ditindaklanjuti.
"Kita sudah ditindak lanjuti, untuk segera dilakukan penyelidikan,” katanya.
Nasrun menyebut, perkara tersebut memang masuk contempt of court. Sehingga, pasal yang diterapkan, yakni Pasal 207 dan 212 KUHP tentang Kejahatan terhadap Penguasa Umum.
"Kita akan terus lakukan proses penyidikan, tergantung nantinya hasil proses penyidikan seperti apa,” tandasnya.
Baca Juga:Viral Pria Bersorban Seliweran di Tengah Jalan Banyuwangi, Warganet: Taliban Nyasar