SuaraMalang.id - Pesawat Rusia Be-200 jatuh di kawasan Turki, Sabtu (14/8/2021). Pesawat tersebut sedang melaksanakan misi memadamkan kebakaran. Sejumlah delapan penumpangnya dikabarkan meninggal dunia.
Kementerian pertahanan Rusia seperti dilansir kantor berita Rusia mengatakan, pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 15:10 waktu Moskow (13:30 GMT). Pesawat membawa lima prajurit Rusia dan tiga warga negara Turki.
Badan Anadolu Turki mengatakan, tim pencarian dan penyelamatan langsung dikirim ke daerah di Kahramanmaras.
Sementara, kantor berita swasta, DHA menyatakan pesawat itu jatuh saat sedang memadamkan kebakaran hutan di wilayah pedalaman Bertiz. Meski demikian, belum diketahui penyebab kecelakaan itu.
Baca Juga:Viral Mantan Pramugari Kenang Kesalahannya: Rasanya Mau Lompat di Ketinggian 35 Ribu Kaki
Sementara, Gubernur Kahramanmaras, Omer Faruk Coskun mengatakan bahwa kebakaran dipicu petir menyambar pohon.
"Kami telah mengirim pesawat ke daerah itu tetapi kami kehilangan komunikasi dengan pesawat beberapa waktu lalu dan jatuh. Situasinya sangat baru. Kami mengirim banyak unit ke daerah di mana pesawat jatuh," katanya, mengutip dari TIMES Indonesia.
Kebakaran hutan di wilayah Mediterania Turki dimulai pada akhir Juli dan telah membakar ribuan hektar hutan, sebagian besar di provinsi tepi laut Mugla dan Antalya.
Menteri Kehutanan Turki, Bekir Pakdemirli mengatakan pada hari Kamis, bahwa 299 kebakaran telah dikendalikan selama 16 hari oleh petugas pemadam kebakaran, helikopter dan pesawat.
Delapan orang meninggal dunia dalam kebakaran hutan, yang terjadi setelah Turki dan seluruh wilayah Mediterania mengalami gelombang panas berkepanjangan.
Baca Juga:Bantuan Stimulus Rp 875,5 Juta Pedagang Pasar Blahbatuh Akhirnya Cair
Ilmuwan iklim mengatakan ada sedikit keraguan bahwa perubahan iklim dari pembakaran batu bara, minyak dan gas alam mendorong peristiwa yang lebih ekstrem, seperti gelombang panas, kekeringan, kebakaran hutan, banjir, dan badai.