Ibu Hamil di Kota Malang Meninggal, Sempat Kesulitan Cari Rumah Sakit

sebelum meninggal, Ibu hamil usia tujuh bulan itu sempat mengeluhkan sakit tenggorokan

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 28 Juli 2021 | 17:46 WIB
Ibu Hamil di Kota Malang Meninggal, Sempat Kesulitan Cari Rumah Sakit
Ilustrasi Ibu Hamil. Ibu Hamil di Kota Malang Meninggal, Sempat Kesulitan Cari Rumah Sakit. (Pixabay/Cparks)

SuaraMalang.id - Ibu hamil bernama Sri Indawati (33) warga Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang meninggal. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya sempat kesulitan mencari rumah sakit.

Suami Sri, Abdul Bari (35) menjelaskan, istrinya yang mengandung anak kedua sudah mengeluh sakit tenggorokan sejak awal kehamilan. Kemudian sempat mengalami gejala sesak ringan, beberapa hari terakhir ini.

"Kayak habis makan agak lama muntah gitu. Satu minggu kemarin saya mau periksa ke rumah sakit ngecek kondisi tapi tidak ada yang tersedia," kata dia, Rabu (28/7/2021).

Dijelaskannya, sang istri yang hamil 7 bulan itu ditolak salah satu rumah sakit dengan alasan kuota pasien penuh, sepekan lalu. Kemudian mengurungkan niat saat ke rumah sakit lainnya.

Baca Juga:PPKM Parkiran Sepi, Jukir Kota Batu Ini Menjerit Tak Bisa Beli Obat Anaknya Baru Operasi

"Dan mau ke RSI Unisma ada, harus ke dokter kandungan. Tapi istri saya gak mau. Jadi akhirnya ke bidan," kata dia.

Bari pun langsung mencoba ke klinik bidan di daerah Joyogrand, kemudian diberi obat.

"Terus habis itu sehat mas. Sampai tanggal 27 kemarin itu malah masih omong-omongan sama saya malamnya," kata dia.

Namun, sekitar pukul 02.00 Rabu (28/7/2021) dini hari tadi, sang istri diketahui telah meninggal.

"Ya itu waktu itu jam 02.00 langsung slek gitu. Kayak gak mengeluh apa-apa, cuma langsung ninggalin saya begitu," tutur dia.

Baca Juga:Duh, Sampah Numpuk di Jembatan Gadang Kota Malang hingga Timbulkan Bau Menyengat

Sebelumnya, Ia mencoba untuk membawa ke bidan untuk menyelamatkan bayinya. Namun bidan menyarankan untuk ke rumah sakit.

"Dan di RS Unisma itu penuh waktu itu. Akhirnya (janin) meninggal," kata dia.

Puskesmas Dinoyo merekomendasikan memakamkan istrinya dengan protokol kesehatan.

"Ini mau diprotokolkan saya gak mau karena istri saya gak papa. Oximeternya kemarin ya normal. Kami rundingan dengan keluarga akhirnya dimakamkan sendiri tapi kami juga memakai APD (Alat Pelindung Dari) dari kelurahan itu," tutup dia.

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Kelurahan Merjosari, Abdullah mengatakan, ibu hamil yang meninggal diketahui bukan warganya.

"Informasi yang kami terima yang bersangkutan kependudukannya adalah Ketawanggede, yang bersangkutan hanya merawat orang tuanya yang sakit di Jalan Mertojoyo," kata dia saat dikonfirmasi terkait ibu hamil meninggal.

Meski demikian, Abdullah bakal melakukan tracing dan testing terhadap keluarga ibu hamil meninggal tersebut.

"Tapi kami koordinasi dulu dengan Puskesmas. Tentunya dalam waktu dekat," tutup dia.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini