RS Kalisat Jember Dirikan Tenda Darurat untuk Pengoptimalan IGD Pasien COVID-19

Direktur RSD Kalisat drg. Kunin Nasihan mengatakan, IGD tenda darurat juga diharapkan bisa mempercepat pelayanan bagi warga yang terpapar virus corona.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 07 Juli 2021 | 21:45 WIB
RS Kalisat Jember Dirikan Tenda Darurat untuk Pengoptimalan IGD Pasien COVID-19
Tenda darurat untuk IGD pasien COVID-19 mulai didirikan di RSD Kalisat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (7/7/2021). ANTARA/ HO - RSD Kalisat

SuaraMalang.id - Rumah Sakit Daerah Kalisat Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendirikan tenda darurat yang berfungsi pelayanan IGD khusus pasien COVID-19. Tujuannya agar pasien tidak bercampur dengan pasien umum non-COVID-19.

Direktur RSD Kalisat drg. Kunin Nasihan mengatakan, IGD tenda darurat juga diharapkan bisa mempercepat pelayanan bagi warga yang terpapar virus corona.

"Hari ini kami mendirikan tenda darurat IGD pasien COVID-19 agar pelayanannya tidak bercampur dengan IGD pasien umum non-COVID-19 seiring dengan peningkatan jumlah pasien," kata dia dikutip dari Antara, Rabu (7/7/2021).

RSD Kalisat, lanjut dia, ingin memberikan pelayanan lebih optimal dengan memisahkan pasien COVID-19 dengan pasien umum.

Baca Juga:RSD Soebandi Jember Dirikan Tenda Darurat, Agar Pasien Covid-19 Tidak Tercampur

Selama ini, seluruh tenaga kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3 untuk melayani pasien COVID-19 maupun yang umum di IGD

"Dengan adanya tenda darurat untuk IGD COVID-19, maka petugas akan lebih cepat menangani pasien dan juga dapat melindungi tenaga kesehatan karena semua APD akan disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP)-nya," tuturnya.

RSD Kalisat, masih kata dia, memiliki 10 tempat tidur di ruangan isolasi dan yang sudah terisi sebanyak sembilan pasien COVID-19.

"Biasanya pasien COVID-19 yang datang ke RSD Kalisat sedikit, namun beberapa hari terakhir ini meningkat tajam, sehingga kami memerlukan sebuah tenda darurat untuk IGD yang didesain sedemikian rupa agar pasien bisa segera tertangani dengan cepat," katanya.

Ia juga mengabarkan, empat tenaga kesehatan (Nakes) terkonfirmasi positif COVID-19, namun kondisinya baik dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Baca Juga:PPKM Darurat, Bupati Jember Bubarkan Kerumunan Warga

"Kami mengimbau masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 sedang dan berat segera ke rumah sakit agar tidak terlambat untuk ditangani karena biasanya pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah, sehingga meninggal dunia di rumah sakit," ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jember, jumlah kasus tambahan positif pada Rabu (7/7) sebanyak 54 pasien. Kemudian, sejumlah 31 orang pasien telah dinyatakan sembuh. Lalu tiga orang pasien dilaporkan meninggal dunia.

Secara kumulatif, kasus COVID-19 di Jember menjadi 7.775 kasus dengan kasus aktif sebanyak 360 pasien (121 orang dirawat di RS dan 239 melakukan isolasi mandiri), kemudian 6.869 pasien sembuh dan 546 orang meninggal dunia.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini