Sambangi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendapatkan tawaran membangun Klaster Media Siber saat bertandang ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Malang, Jawa Timur, Minggu

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 13 Juni 2021 | 19:42 WIB
Sambangi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber
AMSI kunjungi KEK Singhasari Malang Jawa Timur dan ditawari bangun Klaster Media Siber, Minggu (13/6/2021). [Foto: istimewa]

"Soal pemindahan (kantor media, red) akan dibantu. Pernah membahas ini dengan Pak Steve (kapanlagi.com)," ungkapnya.

AMSI kunjungi KEK Singhasari Malang Jawa Timur ditawari bangun Klaster Media Siber, Minggu (13/6/2021). [Foto: istimewa]
AMSI kunjungi KEK Singhasari Malang Jawa Timur ditawari bangun Klaster Media Siber, Minggu (13/6/2021). [Foto: istimewa]

Menanggapi hal itu,  Wakil Ketua AMSI Pusat yang juga Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono mengatakan media digital membutuhkan partner yang paham betul dengan dunianya. Gagasan klaster media di KEK Singhasari, menurutnya, tentu bukan hal mustahil. Dicontohkannya, tim media Suara.com, malah sebagian besar berada di Yogyakarta tidak Jakarta.

"Kita pilih tempat yang SDM bagus. Industri ini bisa dikerjakan di manapun
Tim IT, ilustrator, video editor dan konten kreator. Sebagian besar tim saya tidak di Jakarta, secara bisnis tidak sustainable jika seluruhnya di Jakarta. Maka kami cari lokasi yang harga terjangkau," paparnya.

Ia menambahkan, KEK Singhasari di Malang ini sangat strategis bagi bisnis media dan industri digital kreatif. Sebab mulai infrasuktur hingga kultur telah terbentuk. Sebagai kota pendidikan dengan banyaknya mahasiswa dan perguruan tinggi juga sangat menunjang potensi tersebut.

Baca Juga:Bantu Jaga Imun Jurnalis, Pyridam Farma Serahkan 2.725 Suplemen ke AMSI

"Malang, SDM ok, jaringan dan budaya juga ada mahasiswa. memungkinkan untuk klaster media. Saya ikut karena ingin tahu lokasi jauh tidak. Motor, bangunan, infrastruktur, apakah harga juga memungkinkan," jelasnya.

Suwarjono melanjutkan, industri media berbeda dengan conten creator lainnya, termasuk influencer. Sebab media online memiliki keunggulan tersendiri. Lantaran ada ikatan dan aturan lebih yang bisa menyatukan, dibandingkan conten creator.

"Kekuatan media adalah jaringan. Tidak sama dengan influencer atau conten creator karena (media) mempunyai standar liputan dan konten," ujarnya.

Era saat ini, masih kata Suwarjono, adalah era iklan dashboard to dashboard, sudah tidak sales ketemu orang, adnetwork dikelola Google dan banyak agency global. Pola ini banyak digunakan dan bisa dilakukan jika traffic tinggi dan harus kolaborasi.

"Ada newsroom bersama dengan platform beda maka akan sangat efisien dan membantu," jelasnya.

Baca Juga:AMSI: Revisi UU ITE Harus Jerat Perusahaan Media Sosial, Bukan Pengguna

Ia menambahkan, era video kedepannya bakal semakin berpeluang, maka bisa digagas (dalam KEK Singhasari) sebuah studio bersama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini