Sambangi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendapatkan tawaran membangun Klaster Media Siber saat bertandang ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Malang, Jawa Timur, Minggu

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 13 Juni 2021 | 19:42 WIB
Sambangi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber
AMSI kunjungi KEK Singhasari Malang Jawa Timur dan ditawari bangun Klaster Media Siber, Minggu (13/6/2021). [Foto: istimewa]

Suwarjono melanjutkan, industri media berbeda dengan conten creator lainnya, termasuk influencer. Sebab media online memiliki keunggulan tersendiri. Lantaran ada ikatan dan aturan lebih yang bisa menyatukan, dibandingkan conten creator.

"Kekuatan media adalah jaringan. Tidak sama dengan influencer atau conten creator karena (media) mempunyai standar liputan dan konten," ujarnya.

Era saat ini, masih kata Suwarjono, adalah era iklan dashboard to dashboard, sudah tidak sales ketemu orang, adnetwork dikelola Google dan banyak agency global. Pola ini banyak digunakan dan bisa dilakukan jika traffic tinggi dan harus kolaborasi.

"Ada newsroom bersama dengan platform beda maka akan sangat efisien dan membantu," jelasnya.

Baca Juga:Bantu Jaga Imun Jurnalis, Pyridam Farma Serahkan 2.725 Suplemen ke AMSI

Ia menambahkan, era video kedepannya bakal semakin berpeluang, maka bisa digagas (dalam KEK Singhasari) sebuah studio bersama.

"Video adalah masa depan, sekarang banyak platformnya, tidak hanya tergantung youtube," jelas COO PT Arkadia Digital Media, Tbk. ini.

"Kita harus terbuka inisiasi baru, kolaborasi seperti satu studio. Syaratnya ada teknologi yang membantu. Media terinspirasi Bezoz yang membangun Washington Post tiga tahun kembalikan keuntungan besar. Kuncinya teknologi. Produk sebagus apapun akan percuma jika tidak didukung teknologi," imbuhnya.

David merespons paparan Suwarjono dengan usulan soal pendanaan klaster media. Polanya bisa dengan microfunding, AMSI sebagai pemegang saham. Secara konten ada dan bisnis terwakili. Suara media secara nasional bisa kita suarakan dari sini.

Sementara, Kepala Bappeda Tomie Herawanto memastikan, bahwa Pemkab Malang support (mendukung) penuh mengenai perizinan.

Baca Juga:AMSI: Revisi UU ITE Harus Jerat Perusahaan Media Sosial, Bukan Pengguna

"Untuk urusan perizinan silahkan ditanyakan, kami (Pemkab Malang) kawal penuh. Hingga ada istilah OSS, ojo suwe-suwe, " ungkapnya.

Menurut Tomie, KEK Singhasari adalah KEK satu-satunya di Jawa Timur. Pihaknya berjuang berdarah-darah hingga keluar PP.

"Dengan kedatangan teman-teman AMSI Jatim, kami ingin bersinergi. Berharap poin-poin dalam Rakerwil juga diperjelas. Kami juga akan akan ajukan ke RPJMD Kabupaten Malang," ungkapnya.

Sebab, bagi Pemkab Malang, KEK tidak hanya menguntungkan Malang Raya, tapi juga Jatim dan nasional. Dukungan media amat diperlukan untuk pengembangan. Sebab, PP ada batasan waktu tiga tahun, ini sudah setahun.

"Kami titip KEK Singhasari dimasukkan, media bisa membantu KEK, apa yang dibutuhkan (data, red), kami siapkan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini