"Ya gimana ya mas habis umroh itu langsung berkeinginan kuat pingin haji. Kan kami ada rejeki. Kalau ada kan harusnya wajib bagi seorang muslim untuk berangkat haji. Kita dosa mas kalau ada rejeki nggak ke sana," kata dia.
Namun, usahanya untuk melakukan salah satu rukun Islam itu pun musti batal dua kali, yakni pada tahun 2020 dan 2021.
Dia dan suaminya pun merasa menyesal mengapa tidak berangkat haji ketika suaminya masih berdinas sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Padang Mariaman pada tahun 1995.
"Dulu itu kan bapak kerja sebagai Kepala Kejaksaan di Padang Mariaman. Padahal haji waktu itu mudah karena bapak kenal sama Bupati. Dan diajak bareng. Tapi ya waktu itu bapak sibuk, dan anak-anak masih kecil SD, SMP gitu. Jadi mau haji nggak dulu. Sekarang ya menyesal," tutur wanita asal Sumenep Madura ini.
Baca Juga:5.008 Calon Jamaah Haji Riau Gagal Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini
Dia pun saat ini hanya bisa menunggu kejelasan dari pemerintah. Sambil menjaga kesehatannya yang juga tidak lagi muda.
"Kabarnya saya terima itu suruh siap-siap saja. Nanti kalau ada ketentuan berangkat ya berangkat sudah siap. Tapi sampai saat ini belum jelas," tutur dia.
Dia dan suaminya sudah bertekad tidak akan mengambil uang haji itu.
"Kami menunggu sampai diperbolehkan," tutur dia.
Terpisah, Kepala Seksi Penyelenggaran Haji Umroh Kementrian Agama (Kemenag) Kota Malang Amsiyono mengatakan, total ada 962 calon jemaah haji asal Kota Malang yang batal berangkat pada tahun 2021 ini.
Baca Juga:Kritik Said Didu soal Ibadah Haji, Ferdinand Hutahaean: Provokatif
"Jadi itu sejak 2020 dan 2021 itu ya batal lagi. Dan untuk Calhaj yang rencananya berangkat tahun ini mengantre sejak tahun 2011," kata dia.