SuaraMalang.id - Monumen Pesawat Mig 17 Fresco TNI AU di Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang terpasang iklan rokok menuai protes warga. Tampilan anyar di monumen bernilai sejarah itu dianggap merusak estetika.
Foto tampilan baru monumen Pesawat Mig 17 Fresco itu diunggah akun Twitter @joshuanade terlihat papan iklan mengitari lokasi monumen. Sebelumnya, disekeliling monumen hanya berhias taman bunga dan hal itu dianggap lebih baik oleh warganet dibanding saat ini.
"Patung pesawat suhat lebih heritage lur saiki @infomalang, mari sepur saiki pesawat," tulis pengguna Twitter dikutip SuaraMalang.id, Rabu (7/4/2021).
Unggahan Twitter itu menuai respon ratusan warganet. Mayoritas memprotes tampilan pemasangan iklan tersebut.
Seperti disampaikan akun Twitter @hendrambun.
"Koyok e kok luwih apik pas isor e taman bien yo timbang iki," ujarnya.
Baca Juga:MMGA: Aksi Rumdin Wali Kota Malang, Tagih Janji Penuntasan Dualisme Arema
"kok tambah elek," sahut akun @ksjxmyg.
"Malah hilang ciri khas nya kena iklan rokok," timpal @old_soldier1023.
"Koyo e sih lbh apik gk enek iklan e sih tapiiiiii," kata pengguna Twitter lainnya.
Sementara itu, dilansir dari situs resmi TNI AU, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menceritakan sejarah keperkasaan Mig 17 Fresco yang dipergunakan TNI Angkatann Udara pada tahun 1960-1969 dalam mengusir penjajah Belanda di Papua dalam Operasi Trikora.
Diceritakannya guna mengenang Satuan Pemeliharaan (Sathar) 31 Depohar 30 yang ada di Lanud Abdulrachman Saleh dan pada tahun 1960-an mampu melaksanakan overhaul (pemeriksaan) engine dan airframe pesawat jet tempur buatan Rusia seperti Mig 15, Mig 17 dan IL 28 maka dibangun monument Mig 17 Fresco di Komplek Pagas.
Baca Juga:Wali Kota Malang Tanggapi Santuy Aksi Pesawat Kertas dan Flare di Rumdin
Ditambahkan, Panglima TNI namun pada tahun 1970-an semua pesawat Mig TNI AU tidak boleh terbang lagi (grounded), sehingga pesawat yang tidak bisa terbang dialihfungsikan menjadi monumen.