SuaraMalang.id - Asap hasil pembakaran limbah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto Lumajang diduga beracun. Warga sekitar rumah sakit melayangkan keluhan lantaran diduga asap menyebabkan sesak nafas, dan batuk.
Salah seorang warga, Rizki menuturkan, asap yang keluar dari cerobong pembakaran limbah RSUD dr Haryoto Lumajang telah lama menjadi sorotan warga, lantaran diduga menjadi biang penyakit.
"Sempat dulu jaman dr Indra, warga sekitar mendapatkan pengobatan gratis setiap bulannya, dan juga ada santunan sembako dari pihak RSUD dr Haryoto kepada warga terdampak," ujarnya, dikutip dari Suarajatimpost.com jaringan SuaraMalang.ID, Kamis (18/3/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang, dr. Bayu Wibowo Ignasius dikonfirmasi tentang dugaan pencemaran dari asap limbah RSUD dr. Haryoto menyatakanbahwa tidak semua limbah yang dikelola dengan incenerator tersebut merupakan limbah B3 (limbah beracun dan berbahaya). Limbah B3, menurutnya, telah dikelola pihak ketiga.
Baca Juga:Berantem Pakai Batu vs Golok, Pria Lumajang Ambruk Tangan Nyaris Putus
Keberadaan incerenator RSUD dr Haryoto, lanjut dia, mengantongi izin resmi dan telah dites kandungan emisi (gas buang) oleh lembaga independen. Hasil tes emisi dinyatakan baik serta memenuhi persyaratan, sehingga ada izin operasional.
"Jadi yang dikelola adalah limbah yang tidak termaduk limbah B3, bisa konfirm ke Direktur RSUD dr Haryoto, dr Halimi," jelasnya.
Terpisah, Direktur RSUD dr. Haryoto Lumajang, dr. Halimi mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan warga untuk kemudian diagendakan pertemuan membahas dugaan asap limbah berbahaya tersebut.
"Besok rencana pertemuan dengan pihak RT/RW setempat," katanya.
Sementara, Ketua RT 05, Safak, lingkungan yang berada persis di belakang tembok RSUD dr Haryoto, kepada media ini mengatakan kalau pihaknya belum dihubungi pihak RSUD jika ada pertemuan antara perwakilan warga dengan pihak RSUD dr Haryoto, terkait soal asap pembakaran limbah di RSUD tersebut.
Baca Juga:Enam Santri di Lumajang Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji
"Belum ada kabar apapun dari pihak RSUD mas, biasanya yang menginformasikan itu Babinsa Tompokersan," ujarnya.