Pandemi COVID-19, Perayaan Imlek di Kota Malang Digelar Virtual

Sekitar 150 umat Konghucu di Kota Malang akan merayakan Imlek secara virtual. Lantaran Pandemi COVID-19 masih belum berakhir.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 11 Februari 2021 | 16:55 WIB
Pandemi COVID-19, Perayaan Imlek di Kota Malang Digelar Virtual
Umat Konghucu Kota Malang saat berdoa di Klenteng Eng An Kiong. [Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Tahun Baru Imlek di Kota Malang 2021 ini dipastikan digelar secara virtual. Lantaran pandemi COVID-19 belum berakhir.

Ketua Majelis Konghucu Kota Malang, Halim Tobing mengatakan, pihaknya tak ingin ada kerumunan saat perayaan Imlek sebagai bentuk menaati aturan pemerintah, terutama tentang penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Maka, khusus tahun ini, sekitar 150 umat Konghucu Kota Malang merayakan secara virtual.

"Jadi karena situasi pandemi ini, mau tidak mau umat yang merayakan Imlek harus mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak berkerumun. Kita tetap mengucapkan selamat tahun baru Imlek lewat virtual," ujarnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Kamis (11/2/2021).

Imlek virtual, lanjut dia, juga sebagai upaya preventif potensi penularan virus.

Baca Juga:Gisella Anastasia Tak Rayakan Imlek, Cuma Wajahnya yang Oriental

"Sehingga kita tetap mengikuti imbauan dari pemerintah juga preventif dari pribadi kita masing-masing, lebih baik kita virtual," imbuhnya.

Ia menambahkan, perayaan 2021 ini tentu akan sangat jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dicontohkannya pagelaran barongsai ditiadakan di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang.

"Untuk tahun ini kami meniadakan Barongsai. Cuma nanti ada baksos (bantuan sosial) dari pihak kami kepada korban bencana yang ada. Nanti akan diadakan pembagian sembako melalui Korem maupun TNI," sambung dia.

Terlepas dari itu, lanjut dia, Imlek tahun ini adalah shio kerbau logam. Harapannya seluruh umat akan memberikan semangat baru dengan harapan baru dan usaha baru, agar bisa terus berjuang.

"Istilahnya itu gak pasif, orang harus tetap aktif, berjuang mendapatkan sesuatu yang baru supaya makna dari hidup itu sendiri tidak sia-sia," pungkasnya.

Baca Juga:Suasana Libur Imlek di Beijing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini