SuaraMalang.id - Pasca erupsi Gunung Semeru, beberapa anak di Kabupaten Lumajang mendapatkan trauma healing. Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap anak-anak pulih dari trauma akibat peningkatan aktivitas vulkanis gunung berketinggian 3.676 Mdpl itu, belum lama ini.
Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan, pihaknya melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) memberikan trauma healing anak di SDN Curah Kobokan 03, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Sabtu (30/1/2021).
"Erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu yang lalu masih menyisahkan sedikit trauma bagi masyarakat, khususnya anak-anak di daerah lereng gunung," katanya, dikutip dari ANTARA.
Trauma healing, lanjut dia, lebih kepada program kegiatan hiburan kepada anak-anak agar sisa trauma pasca erupsi Gunung Semeru tidak berdampak pada perkembangan anak.
Baca Juga:Setelah Dites Kesehatan, Ternyata Bupati Lumajang Tidak Bisa Divaksin
"Hiburan itu untuk meredakan efek trauma bagi anak-anak yang tinggal di wilayah lereng Gunung Semeru, khususnya di Kecamatan Pronojiwo," sambung dia.
Program penyembuhan trauma, lanjut dia, banyak diisi dengan permainan secara beregu, kemudian anak mendapatkan reward atau hadiah.
"Dengan mengajak anak-anak bermain, kami berharap mampu meringankan tekanan traumatis atas peristiwa yang disaksikannya saat erupsi Gunung Semeru di pertengahan Januari 2021," katanya.
Seperti diberitakan, bahwa terjadi erupsi Gunung Semeru yang cukup signifikan pada 16 Januari 2021 lalu, sekitar pukul 17.24 WIB. Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 4 kilometer ke arah Besuk Kobokan. Pos Pantau Gunung Api Semeru menlaporkan juga aktivitas guguran lava dengan jarak luncur 500 meter hingga 1.000 meter dari kawah Jonggring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
Baca Juga:Diduga Keracunan Asap Genset, Sekeluarga di Lumajang Tewas