Puluhan PTT Dinsos Jember Sambat Honor Dua Bulan Tak Kunjung Cair

Akibatnya, para PTT Dinsos galau. Apalagi sebagian PTT mengandalkan gaji tersebut sebagai pemasukan rumah tangga.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 23 Desember 2020 | 14:05 WIB
Puluhan PTT Dinsos Jember Sambat Honor Dua Bulan Tak Kunjung Cair
Ilustrasi uang rupiah (pixabay/Mohamad Trilaksono)

SuaraMalang.id - Puluhan Pegawai Tidak Tetap (PTT) mendatangi Kantor Dinas Sosial Jember, Selasa (22/12/2020). Mereka mengeluhkan gaji atau honor bulanan, November dan Desember, tak kunjung cair.

Ada 35 PTT yang bekerja di Dinsos Jember dengan beragam tugas, mulai dari mengurus administrasi di kantor, penjaga taman makam pahlawan, membantu kegiatan kesejahteraan sosial, hingga melayani warga terlantar di karantina Liposos. Rata-rata gaji mereka adalah Rp 1 juta sampai Rp 2,2 juta. Gaji tertinggi untuk pekerja di panti Liposos.

Salah satu PTT Dian Novitasari mengatakan, sebelumnya tak pernah ada keterlambatan gaji hingga tanggal 20 setiap bulan.

“Padahal berkas sudah kami masukkan ke BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah). SPM (Surat Perintah Membayar) sudah kami masukkan. Berkas LS (Belanja Langsung) sudah kami masukkan. Tapi kami cek di aplikasi belum terposting, belum turun SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)-nya,” katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com -- media jejaring suara.com.

Menurut Dian, gaji November belum terproses.

“Kalau yang dulu-dulu, kami memasukkan (berkas), (selama) tiga hari, (gaji) teman-teman sudah bisa ditransfer. Tapi untuk November ini, kami tidak tahu di internal pemerintah daerah ada kebijakan apa. Padahal prosedurnya sama. Kami memasukkan arsip berkas ke BPKAD sama seperti sebelumnya,” urainya.

Keterlambatan pencairan gaji memang pernah terjadi. Namun itu jarang sekali, dan biasanya dikarenakan karena Kepala BPKAD sedang berdinas ke luar kota.

“Biasanya gaji November kami ajukan pada Desember awal. Padahal kami sama-sama memasukkan LS dan GU (Ganti Uang). Tapi kenapa LS-nya tidak diproses,” kata Dian.

Dian sempat meminta informasi dari staf BPKAD.

“Jawabannya belum ada perintah. Tidak jelas. Pokoknya belum ada perintah,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini