Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Minggu, 16 Februari 2025 | 20:55 WIB
Banjir bandang menerjang rumah warga di Desa Gunungsari Kecamatan Maesan Bondowoso [TIMES Indonesia/Tangkapan video viral]

Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso, Anissatul Hamidah, menegaskan bahwa trauma healing ini bertujuan untuk membantu anak-anak dan masyarakat melupakan sejenak kejadian kelam banjir bandang.

"Kami ingin menyampaikan bahwa mereka tidak sendiri. Ada banyak orang dan kalangan yang peduli dan ingin berbagi," katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan KAUJE Bondowoso untuk menghadirkan program "KAUJE Mengabdi", seperti pelatihan keterampilan dan digital marketing, guna membantu masyarakat bangkit.

"Kami ingin Wonoboyo kembali bangkit, jangan terpuruk dalam kesedihan," tambahnya.

Baca Juga: Tak Rutin Berobat, Istri Bacok Suami dan Tetangga Pakai Parang

Distribusi Bantuan bagi Korban Banjir

Menurut Ahmad Bahrul Munir, Sekretaris Korda KAUJE Bondowoso, bantuan yang diberikan mencakup:

  • 113 paket sembako bagi warga terdampak.
  • 50 paket tas dan alat tulis untuk anak-anak korban banjir.
  • Bantuan uang tunai Rp 20 juta dari alumni Unej, yang digunakan untuk membeli paket sembako dan sebagian disalurkan langsung ke warga.

Dampak Banjir Bandang Wonoboyo

Diketahui, banjir bandang terjadi di Desa Wonoboyo pada 3 Februari 2025, dan keesokan harinya, banjir bandang susulan terjadi dengan intensitas lebih besar.

Akibatnya, jumlah rumah rusak bertambah hingga lebih dari 100 rumah:

Baca Juga: Tinggi Membahayakan, Polisi Tidur Polres Bondowoso Tuai Kecaman Warga

  • 95 rumah rusak ringan.
  • 16 rumah rusak berat, tiga di antaranya hanyut terbawa banjir.

Menurut data Dinas BSBK Bondowoso, banjir juga menghancurkan empat DAM, satu jembatan, dan menyebabkan jalan aspal ambles.

Load More