SuaraMalang.id - Sebuah unggahan di media sosial menampilkan tabung gas elpiji 3 kilogram berwarna pink bertuliskan ‘LPG Non Subsidi’, yang diklaim akan menggantikan elpiji subsidi berwarna hijau.
Unggahan tersebut viral dan telah ditonton 2,4 juta kali di platform X hingga Rabu (12/2/2025), memicu kekhawatiran masyarakat, terutama pengecer dan pelaku UMKM di Kota Malang.
Dalam unggahan tersebut, dituliskan bahwa elpiji nonsubsidi 3 kg akan segera dipasarkan, sehingga banyak warga takut jika gas subsidi akan ditarik dari pasaran.
"Akan segera hadir gas elpiji nonsubsidi. Pokoknya rakyat kecil harus semakin ditekan buat menghidupi para pembuat kebijakan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip hari Kamis (13/2/2025).
Namun, benarkah informasi tersebut?
Menanggapi isu ini, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Produk Bright Gas saat ini hanya tersedia dalam dua kemasan, yaitu 5,5 kg dan 12 kg," ujar Heppy.
Menurutnya, gambar tabung gas pink 3 kg yang beredar kemungkinan besar diambil pada 2018, saat Pertamina melakukan uji pasar untuk varian baru Bright Gas ukuran 3 kg.
Namun, produk tersebut tidak dilanjutkan ke tahap pemasaran, dan hingga saat ini, Bright Gas hanya tersedia dalam kemasan 5,5 kg dan 12 kg.
Baca Juga: Kejar-kejaran Bea Cukai dan Pengedar Rokok Ilegal di Blitar, Sopir Lolos
Meski sudah diklarifikasi oleh Pertamina, isu ini sempat membuat panik warga Kota Malang, terutama para pengecer elpiji melon.
Salah seorang pengecer di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, mengaku resah dengan kabar tersebut.
"Waktu ada informasi, kami sempat panik. Kalau gas ini benar-benar tidak subsidi, harganya bisa mencapai Rp 35 ribu, itu belum ditingkat pengecer," ujar pengecer tersebut.
Lebih lanjut, warga di sekitar warungnya yang mayoritas pelaku UMKM merasa was-was.
Mereka khawatir elpiji subsidi benar-benar akan ditarik dari pasaran, sehingga harga gas melon melonjak tinggi dan semakin membebani usaha kecil.
"Jangan sampai informasi itu benar. Jika elpiji subsidi ditarik, tentu masyarakat kecil akan tercekik dengan harga yang tinggi," tambahnya.
Berita Terkait
-
Kejar-kejaran Bea Cukai dan Pengedar Rokok Ilegal di Blitar, Sopir Lolos
-
Pencuri 24 TKP di Kota Malang Akhirnya Kena Batunya
-
Santai Pakai Piyama dan Jaket Biru, Isa Zega Tersenyum Saat Tiba di Kejari Malang
-
Viral Gadis Blitar Dikeroyok di Bendungan Selorejo, Terungkap Motifnya
-
Longsor Parah Landa Poncokusumo Malang, 3 Titik Sekaligus
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota