Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 13 Februari 2025 | 12:58 WIB
Foto tabung gas elpiji 3 kilogram berwarna pink dan bertuliskan 'Non Subsidi' beredar di media-media sosial. [X]

SuaraMalang.id - Sebuah unggahan di media sosial menampilkan tabung gas elpiji 3 kilogram berwarna pink bertuliskan ‘LPG Non Subsidi’, yang diklaim akan menggantikan elpiji subsidi berwarna hijau.

Unggahan tersebut viral dan telah ditonton 2,4 juta kali di platform X hingga Rabu (12/2/2025), memicu kekhawatiran masyarakat, terutama pengecer dan pelaku UMKM di Kota Malang.

Dalam unggahan tersebut, dituliskan bahwa elpiji nonsubsidi 3 kg akan segera dipasarkan, sehingga banyak warga takut jika gas subsidi akan ditarik dari pasaran.

"Akan segera hadir gas elpiji nonsubsidi. Pokoknya rakyat kecil harus semakin ditekan buat menghidupi para pembuat kebijakan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip hari Kamis (13/2/2025).

Baca Juga: Kejar-kejaran Bea Cukai dan Pengedar Rokok Ilegal di Blitar, Sopir Lolos

Namun, benarkah informasi tersebut?

Menanggapi isu ini, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Produk Bright Gas saat ini hanya tersedia dalam dua kemasan, yaitu 5,5 kg dan 12 kg," ujar Heppy.

Menurutnya, gambar tabung gas pink 3 kg yang beredar kemungkinan besar diambil pada 2018, saat Pertamina melakukan uji pasar untuk varian baru Bright Gas ukuran 3 kg.

Namun, produk tersebut tidak dilanjutkan ke tahap pemasaran, dan hingga saat ini, Bright Gas hanya tersedia dalam kemasan 5,5 kg dan 12 kg.

Baca Juga: Pencuri 24 TKP di Kota Malang Akhirnya Kena Batunya

Meski sudah diklarifikasi oleh Pertamina, isu ini sempat membuat panik warga Kota Malang, terutama para pengecer elpiji melon.

Salah seorang pengecer di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, mengaku resah dengan kabar tersebut.

"Waktu ada informasi, kami sempat panik. Kalau gas ini benar-benar tidak subsidi, harganya bisa mencapai Rp 35 ribu, itu belum ditingkat pengecer," ujar pengecer tersebut.

Lebih lanjut, warga di sekitar warungnya yang mayoritas pelaku UMKM merasa was-was.

Mereka khawatir elpiji subsidi benar-benar akan ditarik dari pasaran, sehingga harga gas melon melonjak tinggi dan semakin membebani usaha kecil.

"Jangan sampai informasi itu benar. Jika elpiji subsidi ditarik, tentu masyarakat kecil akan tercekik dengan harga yang tinggi," tambahnya.

Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum dikonfirmasi kebenarannya.

Jika ada kebijakan baru terkait distribusi elpiji, Pertamina akan mengumumkan secara resmi melalui kanal informasi terpercaya.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More