SuaraMalang.id - Pemkab Malang berencana melakukan merger sekolah-sekolah yang memiliki jumlah siswa kurang dari 20 murid per kelas. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di Kabupaten Malang.
Bupati Malang, HM Sanusi, telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi SD dan SMP yang mengalami penurunan jumlah siswa.
"Kita akan evaluasi sekolah-sekolah yang memang sudah tidak diminati oleh masyarakat. Jika jumlah muridnya kurang dari 20 per kelas, maka akan kita merger ke sekolah terdekat di desa yang sama," ujar Sanusi, Kamis (6/2/2025).
Sanusi menegaskan, sekolah yang masuk dalam kategori merger tidak akan mendapatkan perbaikan infrastruktur, karena nantinya bangunan tersebut tidak akan digunakan lagi.
Baca Juga: Proyek Makam Mewah Baqi Memorial Park Malang Ilegal, Pemkab: Belum Ada Izin
"Kalau sudah merger, sekolah yang rusak tidak perlu diperbaiki karena tidak dipakai lagi. Tapi yang masih aktif dan tidak masuk opsi merger, tetap kita perbaiki tahun ini," jelasnya.
Kebijakan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan APBD agar lebih efisien dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Malang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, menambahkan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian untuk menentukan sekolah mana saja yang akan digabungkan.
Bangunan sekolah yang tidak digunakan lagi nantinya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah desa atau Pemkab Malang, tergantung status kepemilikan lahannya.
"Jika tanahnya milik desa, desa bisa mengajukan pemanfaatan gedung kepada Pemkab. Tapi kalau tanahnya milik Pemkab, maka kewenangannya ada di Pemkab," terang Suwadji.
Baca Juga: Miris! Atap Jebol, Siswa SDN 2 Wringinanom Belajar di Kelas Seadanya
Dengan kebijakan ini, diharapkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang semakin meningkat, sementara alokasi anggaran daerah dapat digunakan secara lebih efektif dan tepat sasaran.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Proyek Makam Mewah Baqi Memorial Park Malang Ilegal, Pemkab: Belum Ada Izin
-
Miris! Atap Jebol, Siswa SDN 2 Wringinanom Belajar di Kelas Seadanya
-
Belum Ada Juknis, Malang Sudah Siapkan Bahan Baku Program Makan Bergizi Gratis
-
Opsen PKB Raup Rp 1,9 Miliar untuk Kabupaten Malang
-
Miris! Anak Dieksploitasi di Warkop Cetol Gondanglegi, Pemkab Malang Bertindak
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
-
Orang Dalam Bocorkan Strategi China Lawan Timnas Indonesia: Awas Bola Mati!
-
Petinggi Partai Komunis Pelototi Pemain China Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
Terkini
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat