SuaraMalang.id - Sejak jembatan di Kali Sanen yang menghubungkan Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, dengan Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, putus akibat banjir pada 22 Desember 2024, perjuangan para siswa untuk berangkat sekolah menjadi lebih berat.
Setiap hari, siswa SD dan SMP harus menyeberangi sungai menggunakan getek kayu yang dibuat secara swadaya oleh warga.
Getek ini menjadi satu-satunya sarana untuk melintasi sungai setelah jembatan yang biasa mereka gunakan hilang diterjang banjir.
“Kami tetap semangat,” ujar Sinta Safitri, siswi SMPN 2 Tempurejo, yang harus menyeberangi sungai dan berjalan kaki sejauh tiga kilometer untuk mencapai sekolah.
Sebelum adanya getek, siswa bahkan sempat digendong oleh warga setempat untuk menyeberangi sungai. Kini, meskipun rasa takut kerap menghantui, mereka tetap memilih berangkat sekolah demi tidak ketinggalan pelajaran.
Sinta menambahkan bahwa perjalanan ke sekolah kini jauh lebih lama. Jika sebelumnya mereka dapat menggunakan sepeda motor dan tiba pukul 07.00 pagi, kini mereka harus berangkat lebih pagi dan sering tiba mendekati pukul 08.00.
“Kami harus melawan rasa takut demi bisa sekolah,” kata Sinta.
Guru SDN Sanenrejo 05, Ahmad Rausi, menyatakan salut atas semangat siswa yang tetap gigih bersekolah meski menghadapi kesulitan besar.
“Kami memberikan kelonggaran, termasuk mengizinkan mereka tidak memakai sepatu atau mengerjakan tugas dari rumah melalui sistem daring jika kondisi tidak memungkinkan,” jelasnya.
Baca Juga: Pasutri Terseret Arus Deras Sungai Bengawan Jember, Warga Tak Berani Tolong
Beberapa relawan juga turun tangan untuk membantu, dengan membawa perahu karet untuk menyeberangkan siswa dan warga secara bergantian.
Kondisi ini memunculkan harapan besar agar jembatan di Kali Sanen dapat segera dibangun kembali. Selain untuk mempermudah siswa pergi ke sekolah, jembatan baru juga akan memulihkan kelancaran aktivitas warga yang terhambat sejak jembatan hilang.
Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo, menyampaikan bahwa pihak kepolisian bersiaga di lokasi untuk membantu pengamanan penyeberangan.
“Secara bergantian, anggota kami membantu warga dan siswa menyeberang sungai,” ungkapnya.
Kondisi siswa Desa Mulyorejo menjadi perhatian masyarakat luas. Pemerintah diharapkan segera membangun jembatan penghubung yang kokoh untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa serta warga setempat.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Pasutri Terseret Arus Deras Sungai Bengawan Jember, Warga Tak Berani Tolong
-
Banjir Bandang Rusak Pipa, BPBD Jember Kirim 15 Ribu Liter Air Bersih Setiap Hari
-
Wabah PMK Meledak di Jember: Ribuan Sapi Terinfeksi, Vaksin Habis
-
Jalan Penghubung 3 Desa di Jember Lumpuh Diterjang Banjir
-
Truk Semen 'Monster' Bikin Jalan Puger Hancur, Warga Resah
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!