Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 16 Januari 2025 | 13:24 WIB
Ilustrasi jembatan putus.

SuaraMalang.id - Sejak jembatan di Kali Sanen yang menghubungkan Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, dengan Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, putus akibat banjir pada 22 Desember 2024, perjuangan para siswa untuk berangkat sekolah menjadi lebih berat.

Setiap hari, siswa SD dan SMP harus menyeberangi sungai menggunakan getek kayu yang dibuat secara swadaya oleh warga.

Getek ini menjadi satu-satunya sarana untuk melintasi sungai setelah jembatan yang biasa mereka gunakan hilang diterjang banjir.

“Kami tetap semangat,” ujar Sinta Safitri, siswi SMPN 2 Tempurejo, yang harus menyeberangi sungai dan berjalan kaki sejauh tiga kilometer untuk mencapai sekolah.

Baca Juga: Pasutri Terseret Arus Deras Sungai Bengawan Jember, Warga Tak Berani Tolong

Sebelum adanya getek, siswa bahkan sempat digendong oleh warga setempat untuk menyeberangi sungai. Kini, meskipun rasa takut kerap menghantui, mereka tetap memilih berangkat sekolah demi tidak ketinggalan pelajaran.

Sinta menambahkan bahwa perjalanan ke sekolah kini jauh lebih lama. Jika sebelumnya mereka dapat menggunakan sepeda motor dan tiba pukul 07.00 pagi, kini mereka harus berangkat lebih pagi dan sering tiba mendekati pukul 08.00.

“Kami harus melawan rasa takut demi bisa sekolah,” kata Sinta.

Guru SDN Sanenrejo 05, Ahmad Rausi, menyatakan salut atas semangat siswa yang tetap gigih bersekolah meski menghadapi kesulitan besar.

“Kami memberikan kelonggaran, termasuk mengizinkan mereka tidak memakai sepatu atau mengerjakan tugas dari rumah melalui sistem daring jika kondisi tidak memungkinkan,” jelasnya.

Baca Juga: Banjir Bandang Rusak Pipa, BPBD Jember Kirim 15 Ribu Liter Air Bersih Setiap Hari

Beberapa relawan juga turun tangan untuk membantu, dengan membawa perahu karet untuk menyeberangkan siswa dan warga secara bergantian.

Kondisi ini memunculkan harapan besar agar jembatan di Kali Sanen dapat segera dibangun kembali. Selain untuk mempermudah siswa pergi ke sekolah, jembatan baru juga akan memulihkan kelancaran aktivitas warga yang terhambat sejak jembatan hilang.

Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo, menyampaikan bahwa pihak kepolisian bersiaga di lokasi untuk membantu pengamanan penyeberangan.

“Secara bergantian, anggota kami membantu warga dan siswa menyeberang sungai,” ungkapnya.

Kondisi siswa Desa Mulyorejo menjadi perhatian masyarakat luas. Pemerintah diharapkan segera membangun jembatan penghubung yang kokoh untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa serta warga setempat. 

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More