Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 16 Desember 2024 | 13:04 WIB
Gunung Semeru erupsi pada Senin (6/5/2024) pukul 05.43 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)

SuaraMalang.id - Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali mengalami erupsi sebanyak enam kali pada Minggu (15/12/2024).

Letusan yang terjadi memunculkan kolom abu setinggi 400 hingga 1.000 meter di atas puncak Mahameru.

Erupsi tercatat sejak pukul 03.44 WIB hingga pukul 16.50 WIB. Pada pukul 16.50 WIB, erupsi terakhir terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 105 detik, meskipun visual letusan tidak teramati.

Rincian Erupsi Gunung Semeru

Baca Juga: Awas! Gunung Semeru Erupsi 6 Kali dalam 9 Jam, Kolom Abu Capai 700 Meter

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, melaporkan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 03.44 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter.

Abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan bergerak ke arah timur laut.

  • Erupsi berikutnya terjadi pada:
  • 05.01 WIB: Kolom letusan setinggi 400 meter.
  • 05.18 WIB: Kolom letusan setinggi 900 meter.
  • 06.10 WIB: Kolom abu setinggi 1.000 meter berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
  • 15.24 WIB dan 16.50 WIB: Visual letusan tidak teramati, tetapi terekam di seismograf.

Semua aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum bervariasi antara 21 mm hingga 22 mm dan durasi erupsi berkisar 105 hingga 162 detik.

Status Waspada dan Rekomendasi PVMBG

Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi ketat untuk memastikan keselamatan masyarakat:

Baca Juga: Erupsi Lagi! Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Hingga 13 Kilometer

  • Zona Aman di Sektor Tenggara Besuk Kobokan: Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun dalam radius delapan kilometer dari puncak.
  • Jarak Aman di Sepanjang Sungai: Aktivitas dilarang pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
  • Radius Kawah/Puncak: Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar.

Kewaspadaan Terhadap Potensi Bencana Sekunder

Masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap potensi sekunder seperti awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, terutama di sepanjang aliran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Anak sungai dari Besuk Kobokan juga berpotensi membawa material vulkanik.

Himbauan kepada Masyarakat

PVMBG menekankan agar masyarakat terus memantau informasi resmi terkait aktivitas Gunung Semeru dan menghindari area yang telah direkomendasikan sebagai zona bahaya.

Pemerintah daerah juga diminta memastikan kesiapan evakuasi jika situasi memburuk.

Gunung Semeru, yang merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali menunjukkan aktivitasnya.

Warga di sekitar kawasan rawan diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More