Eviera Paramita Sandi
Rabu, 23 Juli 2025 | 14:30 WIB
Ilustrasi Coca Cola. (Pixabay/Stevepb)

SuaraMalang.id - Di tengah dinamika pasar yang menantang, The Coca-Cola Company menunjukkan manuver bisnis.

Meskipun menghadapi penurunan volume penjualan global sebesar 1 persen, raksasa minuman ini berhasil membukukan pendapatan yang melampaui ekspektasi.

Kuncinya? Kenaikan harga strategis dan inovasi produk yang menjawab permintaan pasar.

Harga Naik Sebagai Penyelamat Pendapatan

Coca-Cola tidak ragu untuk menaikkan harga jual produknya. Langkah ini terbukti efektif untuk mengimbangi penurunan volume penjualan yang terjadi di pasar-pasar kunci seperti Meksiko dan India.

Bahkan di pasar dalam negerinya, Amerika Serikat, merek andalan Coca-Cola juga mengalami penurunan.

Keputusan ini diambil di tengah tren di mana konsumen, terutama di negara-negara maju, menjadi lebih sadar harga.

Permintaan untuk minuman bersoda dengan harga lebih tinggi menunjukkan fluktuasi, memaksa perusahaan untuk berpikir kreatif.

Inovasi Produk: Coca-Cola Gula Tebu di Pasar Amerika

Baca Juga: Darmawan Prasodjo Terpilih Lagi Sebagai CEO of The Year 2024, Rekor Baru untuk PLN

Menjawab dua tantangan sekaligus kesehatan dan permintaan akan produk premium Coca-Cola bersiap memperkenalkan produk yang sudah lama dinanti di AS: Coca-Cola yang terbuat dari gula tebu asli.

Langkah ini sejalan dengan kampanye kesehatan yang digagas oleh Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr. bertajuk "Make America Healthy Again".

Selain itu, langkah ini juga didukung oleh pernyataan Presiden Donald Trump yang menyebut bahwa Coca-Cola telah setuju untuk menggunakan pemanis alami tersebut.

CEO James Quincey mengonfirmasi bahwa perusahaan terbuka terhadap berbagai jenis pemanis untuk memenuhi keinginan konsumen.

"Coca-Cola ingin menggunakan seluruh pilihan pemanis yang tersedia, jika ada permintaan konsumen dalam panggilan pasca-laba. Perusahaan mengatakan produk semacam itu akan melengkapi produk-produknya yang sudah ada," kata CEO James Quincey dilansir Reuters.

Strategi ini bukanlah hal baru sepenuhnya. Coca-Cola "Meksiko" yang menggunakan gula tebu sudah lama menjadi barang impor favorit di beberapa toko AS, membuktikan adanya ceruk pasar yang siap digarap.

Load More