SuaraMalang.id - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali mengalami erupsi pada Selasa (15/10/2024), dengan total enam kali letusan yang terjadi dalam sembilan jam terakhir.
Kolom abu tertinggi mencapai 700 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko, menandai aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.19 WIB, meskipun secara visual letusan tersebut tidak teramati. Namun, pada erupsi kedua yang terjadi pukul 05.51 WIB, kolom abu setinggi 700 meter terlihat jelas berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, bergerak ke arah barat daya.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan berdurasi 148 detik," ujar Liswanto, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur.
Baca Juga: Erupsi Lagi! Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Hingga 13 Kilometer
Selanjutnya, letusan ketiga terjadi pukul 06.47 WIB dengan tinggi kolom abu 400 meter, disusul letusan keempat pukul 08.19 WIB dengan kolom abu setinggi 500 meter.
Aktivitas erupsi berlanjut hingga erupsi kelima dan keenam yang terjadi pada pukul 08.32 WIB dan 08.46 WIB, dengan kolom abu mencapai 500 meter.
Meski terjadi beberapa erupsi, Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih dalam kategori normal untuk gunung api aktif.
"Erupsi yang terjadi masih dalam batas normal, begitu juga aktivitas masyarakat, tidak ada laporan dampak," terangnya.
Namun, masyarakat di sekitar Gunung Semeru diimbau untuk tetap waspada, terutama di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak erupsi.
Baca Juga: Air Terjun Trap Sewu di Lumajang, Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alami dan Sensasi Bermain Air
Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Perhatikan imbauan dan rekomendasi dari petugas pos pantau untuk menghindari potensi bahaya seperti awan panas guguran, guguran lava, dan lahar," pungkasnya.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Miris! Alat Pemantau Gunung Semeru di Stasiun Klepu Raib Digondol Maling
-
Waspada! Gunung Semeru Alami 20 Kali Gempa Guguran hingga 28 Kali Erupsi
-
Gunung Semeru Mengamuk! Erupsi 8 Kali dalam Sehari dan Semburkan Abu Vulkanik
-
Gunung Semeru Kembali Erupsi Selasa Pagi, Letuskan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
-
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Letusan Sampai Setinggi 800 Meter
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Trauma PSS Sleman, Arema FC Pantang Remehkan Madura United
-
Polisi Buru Pencuri Ban Serep di Klojen, Imbau Warga Pasang Pengaman Tambahan
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?
-
Angin Kencang Terjang Malang, 7 Rumah Rusak, Warga Mengungsi